JOMBANG – pantau24jam.net. Pembangunan jalan usaha tani jenis rabat beton yang ada di Dusun Kasemen Desa Wangkalkepuh Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang, mendapatkan respon dari masyarakat maupun publik adanya dugaan fisik tak sesuai dengan bestek yang direncanakan.
Narasumber S-L (inisial) menjelaskan, jika dilihat dari total anggaran yang dialokasikan Rp. 129.729.000 seharusnya konstruksi jalan tersebut seharusnya memakai Tulangan Besi, namun fakta dilapangan tidak ada, hanya sebatas dirabat saja,” jelasnya.
Mirisnya saat proses pencampuran komposisi material terkesan asal mencampur sedangkan di dalam aturan beton sudah jelas – jelas disebutkan perbandingannya 1 : 2 : 3.
“Pencampuran nya 1 sak semen Portland kemasan @40 kg perbandingan 2 takar pasir cor ukuran @0,50 M3 dibanding 3 takar koral beton 1/2 ukuran @0,50 M3, namun dilapangan diketahui tidak mengacu pada perbandingan tersebut, makanya saya pertanyakan mas,” ungkap S-L.
Bukan hanya perbandingan pada campuran urugan bawah jalan rabat beton juga terlihat tidak maksimal, baik dari ketebalan urugnya maupun tingkat pemadatannya kurang.
“Iya mas setahu saya, pengecoran jalan itu terhitung hampir dua mingguan, lantai dasar cor beton kurang maksimal, apalagi jalan tersebut sering dilewati kendaraan berat untuk mengangkut hasil panen, apa tidak ambles dan pecah nantinya,” imbuhnya.
Kepada penegak hukum (APH) maupun dinas terkait seperti DPMD maupun Inspektorat Jombang harus melakukan pemeriksaan supaya tidak terjadi adanya dugaan korupsi terhadap mutu beton maupun harga satuan yang direncanakan, tandas warga Desa Wangkalkepuh ini pada Senin 9/9/2024.
Informasi yang dihimpun dari lokasi pekerjaan, pembangunan rabat beton Dusun Kasemen bersumber dari Dana Desa (DD) TA. 2024, volume pekerjaan 210×3.00×0.15 cm, nilai anggaran Rp.129.729.000 dikerjakan oleh TPK Desa wangkalkepuh.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Wangkalkepuh Gudo menjelaskan. “Wah saya agak lupa berapa nilainya, seingat saya tidak sampai seratus juta kok, ya seratus juta kurang sedikit lah mas.” kata Sekdes saat ditemui di ruang kerjanya.
Disinggung sumber anggaran dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024. Kalau panjangnya dua ratus lebih berapa segitu, untuk lebarnya tiga meter, sedangkan perencanaannya dilakukan tahun 2023 dan dilaksanakan tahun 2024, tandasnya.
Saat dikonfirmasi ke Ketua TPK Desa Wangkalkepuh Susatiyok sapaan Tiyok melalui pesan WhatsApp nya. Ketua TPK, mau menanyakan pekerjaan rabat beton Desa Wangkalkepuh Gudo, Selasa 10/9/2024 pagi.
Campuran komposisi cor betonnya berapa perbandingannya. Pasir semen dan kerikil berapa. Dan ketebalan cornya berapa?
Anggaran segitu banyak kok tidak pakai tulangan besi? Apa tidak terlalu besar anggaran kalau tidak pakai Tulangan besi?
Kemudian pemerataan urug bawah cor beton kurang tebal. Apa sudah dipadatkan Ketua TPK?
Hingga berita diterbitkan yang kedua kalinya di pantau24jam.net Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Wangkalkepuh Susatiyok belum ada respon sama sekali. Begitupun pesan WhatsApp yang dikirim pewarta ke TPK Tiyok sama seperti hari sebelumnya hanya diam tidak dibalas.
S7