JENEPONTO – pantau24jam.net. Direktur jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian yang diwakili Direktorat Kementan, Ir. Muh Yanto, MM melaksanakan Monitoring Optimalisasi Penyerapan Jagung di Jeneponto.
Kegiatan tersebut bertempat diruang rapat Bupati Jeneponto, kantor Bupati Jeneponto, JL Lanto Dg Pasewang Kel Binamu Kec Binamu Kab Jeneponto Sulsel. Rabu, 17/7/2024.
Menyambut kunjangan Satgas Pangan, Pj Bupati Jeneponto diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda, Nuzuldin Ngallo, S.T, M.T serta Kadis Pertanian Jeneponto, Ahmad Tunru SP M.Adm Pemb didampingi Kasi Pengolahan Hasil Pertanian Distan Jeneponto, Syukriah Sijaya SP.
Direktorat Kementan, Ir. Muh Yanto, MM mengatakan bahwa Kabupaten Jeneponto merupakan sentra jagung tidak hanya di Sulawesi Selatan namun juga Nasional.
“Meskipun di tanam dilahan kering tadah hujan namun produktivitas tanaman jagung di Jeneponto mampu mencapai IP 200 dimana mampu menghasilkan jagung hingga 7 ton per hektar”, ujarnya.
Kita bisa langsung buat komitmen bersama untuk penyerapan hasil panen ini. Ucap Direktorat Kementan, Ir. Muh Yanto, MM.
Data yang masuk produktivitas jagung nasional dalam 4 bulan pertama tahun ini mengalami peningkatan diatas 5 juta ton dibandingkan 4 bulan pertama di tahun lalu masih dibawah 5 juta ton.
“Kesempatan yang baik buat petani, kebutuhan jagung peternak bisa terlayani dan hasil petani bisa terserap”, imbuhnya.
Saat ini harga jagung bervariasi di berbagai daerah, menurut data hasil pantauan dari Kementan terdapat 55 titik mengalami penurunan antara 3.000 dan paling tinggi dibawah 4.200 yang menjadi Harga Acuan pemerintah (HAP) yang telah ditetapkan dengan kadar air 12 persen.
“Namun dibeberapa daerah yang aksesnya bagus, juga harganya bagus diatas HAP termasuk di Jeneponto”, jelasnya.
Ditempat yang sama Kombes. Teddy Suhandiawan menjelaskan bahwa kehadirannya dalam rangka mendampingi kementerian pertanian melakukan pengecekan langsung terhadap ketersediaan jagung di lapangan, hal tersebut berkaitan dengan ketersediaan pakan ternak yang bisa berdampak pada harga ayam dan telur.
“Kita harap semuanya mendapatkan keuntungan baik petani maupun peternak ayam, tugas satgas pangan melakukan pengawasan mulai dari hulu hingga hilir terkait ketersediaan pupuk bersubsidi hingga pengawalannya mulai dari produsen sampai kepada end user. Kita lakukan pendataan dan pengecekan dilapangan, pastikan bahwa menerima atau akan menerima”, tuturnya.
Demikian pun pengecekan terhadap penerima pupuk bersubsidi, pihaknya juga akan melakukan pengecekan terhadap jumlah, lokasi maupun harga pembelian dan penjualan yang sudah ditetapkan.
“Itu juga akan kita lakukan pengecekan, kalau tidak sesuai kita akan melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan” tegas Kombes Teddy Suhandiawan.
Tim Satgas pangan bersama Polres Jeneponto akan selalu melakukan monitoring dan pengawasan terhadap proses produksi pangan salah satunya jagung untuk memastikan stok pangan di wilayah kabupaten cukup serta mampu ikut berkontribusi memenuhi kebutuhan pangan nasional.
“Satgas pangan Polres Jeneponto juga akan berkolaborasi dengan Pemerintah daerah serta kepala dinas dan stakeholder terkait untuk menjaga stabilitas harga pangan agar tetap terjangkau dan tidak terjadi kenaikan yang bisa menyebabkan inflasi”, jelasnya.
Oleh sebab itu hasil produksi juga harus diperhatikan penyerapannya agar tidak mempengaruhi harga.
“Tak hanya itu untuk mendukung produksi pertanian pihaknya juga akan melakukan pengawasan pengawalan terhadap pendistribusian pupuk bersubsidi, alat mesin pertanian (Alsintan) bantuan dari pemerintah serta memberikan toleransi terhadap pembelian bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional alat mesin pertanian”, pungkasnya.
Karpas