Rusuh, Aksi Unjuk Rasa Sopir Angkutan Batubara Menggila, Kantor Gubernur Jambi Dilempari Batu

JAMBI – pantau24jam.net. Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para sopir angkutan batubara merusak fasilitas Gedung Kantor Gubernur Jambi, selain itu blokir jalan di Simpang IV Bank Indonesia (BI). Senin, 22/1/2024.

Emosi mereka tak tertahan, setelah perwakilan asosiasi sopir batu bara melakukan pertemuan tertutup dengan Gubernur Jambi.

Dari pertemuan itu, ada catatan yang diberikan kepada sopir, mengenai upah melansir batu bara dari mulut tambang ke pelabuhan yang ada di Sarolangun dan Batanghari, untuk mobilisasi batu bara menggunakan jalur sungai.

Mereka tak terima, dengan upah Rp 20 ribu untuk satu kali angkut, dengan jarak 17 kilometer. Ditambah lagi, setelah pertemuan tertutup antara perwakilan sopir dengan gubernur, ribuan sopir yang menunggu di luar kantor gubernur, tidak dapat menemui gubernur Jambi Al Haris.

“Anak kami butuh makan, butuh sekolah. Kalau tutup, tutup semua. Sekarang sopir yang dirugikan, perusahaan tetap bisa menjual batu bara. Dibayar Rp 20 ribu, dapat apa. Untuk bensin saja tidak cukup”, ujar salah seorang sopir sambil berteriak.

Emosi dengan itu, para sopir kemudian mengeluarkan truk-truk mereka dari lapangan kantor gubernur. Puluhan truk menutup sejumlah akses jalan di Kota Jambi. Terparah, lampu merah simpang BI lumpuh. Dari empat sisi jalan, ditutup oleh truk angkutan batu bara.

Para sopir angkutan batubara yang melakukan aksi unjuk rasa ini pun melempari Kantor Gubernur Jambi dengan batu. Sehingga, kaca dan fasilitas umum lainnya rusak seperti taman rusak berat.

Lantas pihak kepolisian pun melakukan upaya guna mengurai para aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sopir angkutan batubara agar tidak kian memanas dengan menyirami dengan air menggunakan mobil Water Canon.

Para sopir angkutan batubara ini bukannya bubar, tetapi malah melancarkan aksinya semakin menjadi. Para sopir angkutan batubara malah melempari mobil petugas dengan batu.

Pada akhirnya, pihak kepolisian pun dengan terpaksa mengeluarkan tembakan gas air mata untuk mengurangi aksi anarkis.

Atas hal tersebut, dikabarkan 3 personel mengalami luka akibat terkena lemparan batu yang dilakukan oleh sopir angkutan batubara.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih berupaya melakukan koordinasi bersama Ketua KS Batubara bernama Tursiman.

Ketua aksi, Tursiman mengatakan, persoalan anrkis itu terjadi karena para sopir kesal tidak mendapat jawaban dari Gubernur Jambi. Para sopir angkutan batubara memang sudah berniat ingin menginap di Kantor Gubernur Jambi.

“Kalau berbicara tentang membubarkan massa itu tidak mungkin terjadi, kecuali mereka mendapat keputusan yang jelas dari Gubernur Jambi”, jelasnya.

Adapun keputusan yang mereka mau hanyalah keputusan yang jelas, dalam hal ini pembukaan hauling batubar, atau tutup semua tambang.

“Kalau memang pak Gubernur mau menutup, tutup semua, jangan hanya kami yang di tutup. Sementara jalur sungai di lepaskan, itu sama halnya dengan menganak tirikan kami pak,” pungkasnya.

Red

Pos terkait