JENEPONTO – pantau24jam.net. Siswa siswi berjalan siap memasuki gerbang SMK Negeri 3 Jeneponto, dengan menggendong tas masing-masing yang berisi buku dan alat tulis. Di depan pintu gerbang sekolah, bapak dan ibu guru yang juga berbaris menanti kehadiran siawa siswi.
Dengan tertib dan siswa-siswi lain, satu per satu siswa siswi meraih tangan bapak guru dan ibu guru. Tangan tersebut juga disambut baik dan dengan senyum oleh bapak dan ibu guru.
Mereka bersalaman, para siswa cium tangan kepada bapak dan ibu guru. Setelah itu, mereka berjalan menuju kelas masing-masing.
Pemandangan seperti itu dapat dilihat setiap pagi di SMK Negeri 3 Jeneponto. Budaya bersalaman dan cium tangan yang dilakukan oleh siswa siswi SMK Negeri 3 Jeneponto kepada bapak dan ibu guru masih berlangsung hingga saat ini di kepemimpinan Salma, S.Pd, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Jeneponto.
Salma, S.Pd, M.Pd membudayakan bersalaman dengan guru serta beberapa nasehat dan tausiah pagi sebelum pelajaran. Beliau berpegang teguh pada ajaran agama, bahwa Tuhan meridhoi kesuksesan orang jika ada keridhoan orang tua.
Dengan Budaya bersalaman dan cium tangan yang dilakukan oleh siswa siswi SMK Negeri 3 Jeneponto kepada bapak dan ibu guru bukan hanya diharapkan makbul doa, tetapi juga dapat mendatangkan kebahagiaan.
“Jika kita membahagiakan orang, akan ada tujuh malaikat mendoakan kita, orang yang menyebabkan orang lain bahagia. Bersalaman juga dapat melunturkan dosa”, ujar Kepala Sekolah SMK Negeri 3 (Kelautan) Jeneponto, Salma, S.Pd, M.Pd. Kamis, 8/8/2024.
Tak hanya di pintu gerbang sekolah, bersalaman dan cium tangan selalu dilakukan siswa SMK Negeri 3 Jeneponto, baik di luar maupun di lingkungan sekolah. Di dalam kelas, di kantin, di koridor kelas, di tempat parkir dan di mana pun siswa siswi bertemu guru.
Lima puluh kali dalam sehari siswa berpapasan dengan guru, maka lima puluh kali juga siswa bersalaman dengan guru. Sering kali perbuatan tersebut mendapat perhatian dari orang-orang sekitar. Bersalaman merupakan salah satu indikator kepatuhan.
“Patuh pada Tuhan, patuh pada orang tua, dan keyakinan bahwa bersalaman merupakan media ampuh menuju sukses,” terangnya.
Bersalaman dengan guru dan kesuksesan memiliki hubungan yang sejajar. Sebab, kesukarelaan, keridaan, kebahagiaan. Semakin banyak bersalaman dengan guru, semakin tinggi kesempatan sukses.
“Anak-anak di sini sopan sekali karena semua selalu bersalaman saat bertemu,” tuturnya.
Bu Salma mengaku terkesan karena tak hanya ketika datang, saat pulang pun siswa siawi masih saja bersalaman dengannya.
Kegiatan bersalaman itu jika dilihat dari aspek terganggu, tentu sebenarnya mengganggu. Ada kalanya siswa atau guru sedang sibuk mengerjakan sesuatu, tapi harus menghentikan kegiatan tersebut untuk bersalaman.
Yang butuh bukan guru, tapi siswa. Beliau berharap agar guru-guru SMK Negeri 3 Jeneponto tidak merasa jenuh disalimi siswa siswi karena itu merupakan investasi mereka menuju sukses.
“Karena keyakinan-keyakinan tersebut, bersalaman tidak hanya budaya, tetapi kebutuhan. Setiap mereka mencium tangan kita, terselip doa buat kesuksesan mereka”, ucapnya.
Selain salaman, juga berjalan program Sedekah Seribu Sehari (S3) siswa siswi memasukkan seribu rupiah kedalam kotak yang telah disiapkan di pintu gerbang sekolah.
“Dan setiap hari kerja menyanyikan Lagu Indonesia Raya pada jam 10.00 lagi dan jam 16.00 sore untuk membangkitkan semangat patriotisme”, tandasnya.
Salah satu siswi SMK Negeri 3 Jeneponto yang enggan disebut namanya inisial Ratih mengatakan, bersalaman dengan guru merasa tenang dan senang, berbeda dengan bersalaman dengan teman. Ungkapnya.
“Bagi saya, itu adalah bentuk penghormatan atas kehadiran dan dukungan beliau. Restu orang tua mendatangkan restu Allah, dan guru adalah orang tua kita di sekolah”, pungkasnya terharu dengan sedikit berlinang air mata.
Karpas