Ribuan Siswa Tarowang Tidak Dapat Jatah MBG Empat Hari, Sumber Internal Ungkap Masalah Dana

 

JENEPONTO – pantau24jam.net. Distribusi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh dapur yang berada di bawah naungan Yayasan Tangan Fatima di Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto dilaporkan terhenti selama empat hari terakhir.

Bacaan Lainnya

Imbasnya, ribuan siswa di sejumlah sekolah tidak menerima jatah makanan bergizi yang seharusnya mereka dapatkan setiap hari sekolah.

Informasi yang dihimpun dari beberapa sumber internal menyebutkan bahwa penghentian distribusi dipicu persoalan dana operasional.

Salah satunya diungkapkan langsung, Indraswaty Milhana M, Ketua Yayasan Tangan Fatima bekerja bahwa adanya kendala pencairan anggaran.

“Persoalan proposal pencairan dana ada yang salah sehingga dana tertunda masuk,” ujar Indraswaty Milhana melalui pesan WhatsApp, Rabu (26/11/2025) sekira pukul 18.52 Wita.

Selain dipicu persoalan dana operasional, menurutnya ada perubahan juknis.

“Ini memang lagi perubahan juknis, sehingga ada halangan dalam pencairan”, tambahnya. Dilansir Penjuru.Id.

Mengacu pada SOP dan pedoman teknis Program MBG, penghentian layanan oleh dapur penyedia jika tanpa laporan resmi merupakan pelanggaran yang dapat dikenai sejumlah sanksi, di antaranya:

Teguran tertulis (SP1–SP3)
Pemotongan pembayaran sesuai hari tidak beroperasi.

Evaluasi dan pengawasan ketat
Pemutusan kemitraan apabila pelanggaran dianggap berat atau mengganggu pemenuhan gizi siswa.

Kendala internal penyedia dapur tidak dapat dijadikan alasan untuk menghentikan layanan, sebab berdampak langsung pada pemenuhan gizi peserta didik sektor yang menjadi fokus utama program MBG.

Pemerhati program meminta institusi terkait segera turun tangan melakukan pemeriksaan, memastikan penyaluran kembali berjalan, serta menjatuhkan sanksi apabila ditemukan unsur kelalaian.

Mereka menegaskan bahwa keberlangsungan program tidak boleh terhambat oleh kesalahan administrasi pihak dapur yang dapat merugikan penerima manfaat.

Hingga berita ini diterbitkan, tim media belum sempat konfirmasi pihak SPPG dikarenakan sejak adanya kendala awal temuan nasi basi, pihak SPPG Yayasan Fatima Tarowang telah menutup akses komunikasi dengan wartawan.

Mail

Pos terkait