Ramadan Bulan Kesucian Diri.

KELONG PENDIDIKAN RELIGIUS (3)

Oleh: Bahaking Rama.

Manusia lahir dalam keadaan suci (fitrah) Tetapi di dalam proses pertumbuhan jasmani dan perkembngan rohani hingga dewasanya, kesucian itu bisa saja ternoda oleh dosa.

Berdosa karena lalai beribadah, melanggar aturan Allah, atau dosa karena berbuat salah kepada sesama manusia, atau karena sebab pelanggaran yang lain.

Ramadan adalah bulan bagi seorang hamba untuk memperbanyak ibadah. Juga bulan menggugurkan dosa bagi yang beristigfar memohon ampunan Tuhannya.

“Barang siapa yang puasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR.Bukhari)

Dari ampunan Allah, maka setiap hamba akan menjadi suci dari dosa, sebagaimana makna Kelong berikut.

BATTUMI BULANG RUMALLANG,
BULANG ALLO’LOSO DOSA,
DASI NADASI,
NAKI JARI TAU LANYNYING.

Arti bebasnya: Bulan suci Ramadan telah tiba, bulan pengampunan dosa, semoga amalan ibadah di bulan Ramadan dapat membawa setiap orang menjadi suci sebagai waktu lahir.

Kesucian jiwa-raga, suci dari dosa adalah dambaan setiap insan yang beriman-bertakwa. Allah menciptakan manusia dalam keadaan fitrah, suci dari dosa.

Orang yang suci dan mensucikan diri, maka Jiwanya tenang. Ia selalu rindu pada Tuhannya dan Allah pun rindu pada hambanya yang suci.

“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku” (QS.Al-Fajr, 89: 27-30)

Bulan Ramadhan ini hendaknya menjadi bulan pendidikan spiritual kepada generasi muda dan menjadi momentum penyucian diri (jiwa-raga) dengan memperbanyak ibadah dan amaliyah ramadan.

Kesemua itu, tentu saja sebagai bekal menghadap ilahi rabbi. Semoga Allah menerima dan menyayangi hambanya yang kembali dalam keadaan suci.

Aamiin yra.

Pao-pao, Rabu, 3 Ramadan 1445 H / 13 Maret 2024 M.

Pos terkait