KELONG PENDIDIKAN RELIGIUS (17)
Oleh: Bahaking Rama.
Shalat lima waktu, ibadah yang wajib ditunaikan seorang muslim sepanjang hidupnya. Islam mengajarkan, bahwa orang yang meninggalkan shalat secara sengaja, diancam dan dihukum sama dengan kafir.
“Siapa yang meninggalkan shalat karena sengaja, maka sungguh ia telah kafir secara nyata.” (HR. Al-Tabrani). Kematian adalah pintu menuju alam barzakh.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan” (QS. Al-Ankabut,29 : 57)
Ada keyakinan dari orang tua kita, bahwa penghuni kubur seolah-olah perpesan kepada yang masih hidup supaya tegakkan shalat. Dapat dilihat makna kelong berikut.
ANJAYYA TONJI MAPPASANG,
RISIKAMMA TU’LINOA,
ENTENGANG LALO,
SAMBAYANG LIMA WATTUA.
Arti bebasnya: Penghuni kubur (anjayya) berpesan kepada seluruh penduduk bumi, bahwa dirikanlah secara sungguh-sungguh, shalat wajib lima waktu.
Nilai pendidikan kelong di atas adalah; lihat dan perhatikanlah peristiwa kematian. Dia dakwah bisu.
Seolah berkata; sekarang saya wafat, besok gilirang kalian. Kematian tidak memandang pangkat, jabatan, status sosial, kekayaan, dan lainnya.
Orang wafat tidaklah membawa harta kekayaan. Modalnya hanyalah pahala dari amal ibadah dan kebaikan yang diperbuat selama hidup.
Mereka yang sudah wafat (Anja) merasakan siksa kubur karena lalai dari shalat. Dengan menyaksikan peristiwa kematian, semoga kita dapat membangun kesadaran untuk semakin rajin shalat.
Dengan sholat, seseorang akan terhindar dari siksa di hari akhirat kelak. Semoga, Aamiin yra.
Pao-pao Gowa, Rabu, 17 Ramadan 1445 H / 27 Maret 2024 M.