Kisah yang terjadi pada Oktober 1966, di tengah Perang Vietnam, menjadi salah satu peristiwa medis paling menegangkan yang pernah tercatat. Seorang prajurit ARVN, Nguyen Van Luong, terkena proyektil mortir 60 mm yang menembus bahu, dan bagian atas dada.
Bukan serpihan logam, tetapi seluruh cangkang mortir aktif, yang berhenti tepat di bawah ketiak. Muatan peledaknya masih utuh, dan sekecil apa pun guncangan, bisa memicu ledakan yang akan menghancurkan ruang operasi, dan mengakhiri hidup siapa pun di sekitarnya.
Lokasi kejadian berada di sekitar Da Nang, dan Luong masih sadar ketika dievakuasi ke Rumah Sakit Dukungan Angkatan Laut Amerika.
Saat pemeriksaan awal, dokter menyadari bahwa benda yang tertanam bukan fragmen pasif, melainkan proyektil hidup, dengan sekering benturan yang belum terpicu. Setiap denyut nadi, setiap tarikan napas, menambah risiko kematian seketika.
Operasi dilakukan di bawah komando Kapten Harry H Dinsmore, yang saat itu menjabat sebagai chief of surgery. Tim operasi bekerja bersama ahli ordnance, yang bertugas memastikan tidak ada tekanan, gesekan, atau getaran yang dapat memicu detonasi.
Pasien dipindahkan ke area terbuka, jauh dari bangunan utama rumah sakit, untuk mengurangi potensi korban jika terjadi ledakan.
Selama sekitar satu jam, ruang operasi dipenuhi ketegangan. Setiap sentuhan skalpel dihitung dengan presisi ekstrem, tanpa menyentuh bagian sensitif dari proyektil.
Tidak ada suara keras, tidak ada gerakan terburu-buru, hanya fokus penuh pada satu tujuan, menyelamatkan hidup, tanpa memicu kematian massal.
Ketika mortir berhasil diangkat utuh, ahli ordnance segera membawa proyektil tersebut ke lokasi aman, dan menetralkannya. Luong selamat, dan pulih setelah enam minggu perawatan.
Artefak mortir kini disimpan di koleksi Naval History and Heritage Command, sebagai bukti nyata perjuangan medis yang nyaris mustahil.
Foto rontgen yang beredar di arsip militer memperlihatkan proyektil besar tertanam di dada prajurit, menjadi pengingat rapuhnya batas antara hidup, dan kematian.
Peristiwa ini dikenang sebagai momen ketika keberanian, keterampilan, dan sedikit keberuntungan, menyelamatkan nyawa yang seharusnya sudah hilang.
Fb cerita mitos & sejarah






