KELONG PENDIDIKAN RELIGIUS (10)
Oleh: Bahaking Rama.
Melaksanakan shalat adalah perintah Allah yang wajib ditunaikan dengan sungguh-sungguh. Fungsi shalat adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Allah menegaskan di dalam QS. Al-Ankabut/ laba-laba, 29 :45 “…sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar…”
Dengan demikian, dapat dipahami, bahwa orang yang melakukan perbuatan keji dan kemungkaran, pertanda shalatnya tidak berfungsi. Kekejian dan kemungkaran, bersumber atau lahir dari hati yang rusak atau kotor.
Hati yang kotor menjadi pintu ke neraka. Orang tua selalu memberi tuntunan pada anak-anaknya untuk memelihara hati supaya tidak kotor. Dapat disimak tuntunan Kelong berikut.
MANNA JAI SAMBAYANNU,
MINGKA KODI’I ATINNU,
IAMIANTU,
PAKKE’BU’NA NARAKAYYA.
Arti bebasnya: “Meskipun rajin melaksanakan shalat, tetapi hati tidak baik (kotor), maka hati yang kotor itulah menjadi pintu masuk neraka.”
Setiap orang perlu memelihara hati. Kondisi hati akan mempengaruhi gerak fisik (perilaku) seseorang.
Hati yang terpelihara atau hati yang baik (sehat) akan melahirkan gerak fisik yang baik. Sebaliknya, hati yang sakit (iri hati, pendendam, takabbur, egois, katulu-tulu-patoa-toai (IPTEK) dan lain-lain, akan melahirkan gerak fisik (perilaku) yang tidak baik.
Hadis Nabi menegaskan “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, niscaya akan rusak pula seluruh jasad. Segumpal daging itu bernama qalbu, hati (HR. Bukhari-Muslim).
Kelong di atas mengingatkan, bahwa hati yang tidak baik, maka itulah pintu masuk neraka. Supaya tidak masuk neraka, maka jagalah hati, jangan di nodai. Hati adalah lentera hidup. Semoga hati tetap sehat dan terpelihara, supaya kita terhindar dari neraka. Aamiin yra.
Pao-pao Gowa,
Rabu, 10 Ramadan 1445 H / 20 Maret 2024 M.