Harapan Tak Sampai

KELONG PENDIDIKAN RELIGIUS (12)

Oleh: Bahaking Rama

Kisah cinta bahagia adalah harapan setiap orang. Ia berharap dapat menjalani hidup bersama orang yang dicitainya. Namun, tidak sedikit pemuda ditolak lamarannya oleh orang tua perempuan, karena sang ayah atau ibu tidak menyukai pemuda terebut.

Lamaran bisa ditolak karena mungkin factor: perbedaan agama, faktor suku, factor status ekonomi, factor pendidikan, faktor kepribadian, factor keluarga laki-laki tidak disenangi oleh orang tua perempuan, atau factor lainnya.

Tragedi kisah Romeo dan Julia (karya William Shakespeare 1591) mengisahkan sepasang muda-mudi yang saling jatuh cinta, tetapi tidak berhasil membangun rumah-tangga (harapan tak sampai) karena kedua keluarga mereka saling bermusuhan.

Sampai pada kehidupan modern dewasa ini, factor orang tua masih dominan sebagai penyebab ditolaknya lamaran seorang pemuda. Dapat disimak Kelong berikut.

ANJONAKKE RIEROKKU
TANGGA’MI BOLIKKANANGKU,
MINGKA MANGGENU,
TAMAMMULU PATTUJUNNA.

Arti bebasnya: Saya sangat berharap, supaya lamaranku diterima, tetapi bapakmu, samasekali menolah dan tidak punya keinginan menerima”

Di dalam Islam, syari’at menganjurkan kepada sang ayah (orang tua perempuan) supaya mencarikan jodoh atau pasangan yang baik untuk anaknya.

Tentu dengan harapan, agar anaknya memiliki masa depan yang indah, sebagaimana tujuan pernikahan, yaitu untuk meraih sakinah (ketenangan) mawaddah (kasih-sayang) dan rahmah.

Semoga harapan para pemuda membangun rumah-tangga, lamarannya dapat diterima, tanpa dipersulit denga mahalnya uang Panai ( mahar dan uang belanja) Aamiin yra.

Pao-pao Gowa, Jum’at, 12 Ramadan 1445 H / 22 Maret 2024 M.

Pos terkait