Viral, Pakaian Adat Bugis Makassar Disulap Jadi Rok Mini, Ajang Putra-Putri Sulsel YASPPI Dikecam

MAKASSAR – pantau24jam.net. Pakaian adat Sulawesi Selatan (ketimuran, red) disulap jadi rok mini, ajang Putra-Putri Sulawesi Selatan (Sulsel) 2025 menuai kecaman setelah sesi pemotretan para finalis viral di media sosial.

Foto-foto yang beredar memperlihatkan peserta perempuan mengenakan baju bodo, pakaian adat khas Sulsel, namun dengan sarung yang telah dimodifikasi menyerupai rok mini.

Bacaan Lainnya

Perubahan ini langsung memicu protes dari berbagai kalangan, terutama budayawan dan pemerhati adat.

Andi Redo, perwakilan Dewan Kebudayaan Makassar, menilai modifikasi tersebut sebagai bentuk pelecehan budaya.

“Pakaian adat memiliki nilai historis dan filosofi mendalam. Memotong sarung hingga menyerupai rok mini menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap nilai-nilai budaya Sulawesi Selatan,” ujar Andi Redo melalui akun Instagram pribadinya. Selasa, 11/2/2025.

Kritik juga ditujukan kepada Yayasan Sahabat Pemuda Prestasi Indonesia (YASPPI) selaku penyelenggara acara.

Sebagai ajang yang membawa nama daerah, YASPPI dinilai lalai dalam menjaga marwah budaya Sulawesi Selatan.

“Mereka bukan hanya sekadar penyelenggara kontes kecantikan, tetapi juga bertanggung jawab dalam menjaga citra budaya Sulsel. Kreativitas seharusnya tidak mengorbankan nilai-nilai adat,” lanjutnya.

Foto yang pertama kali diunggah oleh akun @info_kejadian_makassar pada Senin (10/2/2025) ini mendapat respons keras dari warganet.

Banyak yang menilai bahwa modifikasi pakaian adat tidak seharusnya dilakukan tanpa mempertimbangkan unsur kesopanan dan nilai budaya.

“Woiii, tidak papaji dimodifikasi tapi di pendek”i, tidak terima ku, lebih baik kembali ke masa purbakala daripada adat yang di kasih seperti ini,” tulis akun @nurhikmah.ad.

“Kenapa seperti ini?? Harus ada teguran ini,” timpal akun @toe_nroek2908

Hingga kini, pihak penyelenggara belum memberikan pernyataan resmi terkait kontroversi ini.

Namun, polemik ini menjadi pengingat bahwa melestarikan budaya bukan berarti mengubahnya secara sembarangan, melainkan memahami dan menghormati maknanya.

Id Amor

Pos terkait