Laporan Dari H.Alfian Afandi Syam ,Petugas Haji Daerah Kloter 40 Jeneponto -Maros langsung dari
MINA, ARAB SAUDI – 6 Juni 2025 / 10 Dzulhijjah 1446 H
Sebanyak 391 jamaah calon haji kloter 40 Jeneponto-Maros resmi menyandang status sebagai jamaah haji setelah menuntaskan salah satu rukun haji, yaitu prosesi pelemparan jumrah aqabah yang dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah 1446 H atau bertepatan dengan 6 Juni 2025 M.
Prosesi pelemparan jumrah yang menjadi simbol penolakan terhadap segala sifat buruk ini dilaksanakan dengan penuh semangat dan kekhusyukan.
Dari tenda Mina menuju lokasi jamaraat, jamaah harus menempuh jarak kurang lebih 6 km sekali jalan, atau sekitar 12 km pulang pergi. Mengingat medan dan kondisi cuaca yang cukup ekstrem, jamaah lansia dan yang masuk kategori risiko tinggi dibadalkan proses pelemparannya oleh petugas haji yang telah ditunjuk.
Sesampainya di jamaraat, jamaah mengeluarkan tujuh butir batu yang telah mereka kumpulkan sebelumnya di Muzdalifah, lalu melemparkannya ke jumrah aqabah, sebuah tugu simbolik yang menjadi representasi perlawanan terhadap godaan dan sifat-sifat buruk manusia.
Usai melempar jumrah, sebagian jamaah langsung melakukan tahallul (mencukur atau memotong rambut) di lokasi jamaraat, sementara sebagian lainnya melakukannya di tenda Mina. Tahallul menandakan telah berakhirnya larangan ihram dan jamaah diperbolehkan kembali menggunakan pakaian sehari-hari.
Tenda jamaah haji Jeneponto berada di Maktab 65, bersama beberapa kloter lain baik dari Embarkasi Makassar maupun embarkasi lainnya. Di lokasi ini pula jamaah melaksanakan ritual Appatompo Aji, sebuah tradisi lokal yang menandakan telah sahnya seorang calon jamaah haji menjadi haji.
“Insya Allah seluruh jamaah dan petugas haji kloter 40 UPG akan menjadi haji yang mabrur,” ungkap Hamoddin Dg Tinggi, pembimbing ibadah haji yang turut memimpin prosesi.
Pada 11 Dzulhijjah, dijadwalkan akan dilakukan pemotongan hewan kurban jamaah haji yang juga dikoordinir oleh pembimbing ibadah haji. Di sore harinya, jamaah akan melaksanakan pelemparan tiga jumrah secara berturut-turut: Ula, Wustha, dan Aqabah. Prosesi mabit di Mina dan pelontaran jumrah ini akan berlangsung hingga 13 Dzulhijjah.
Usai menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji di Mina, jamaah haji kloter 40 dijadwalkan kembali menuju Mekkah untuk tinggal sementara di hotel yang telah disediakan.
Sebelumnya, pada 9 Dzulhijjah, seluruh jamaah telah menuntaskan wukuf di Padang Arafah, lalu bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam, sebelum akhirnya bergerak menuju Mina.
Sebagian jamaah menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 7 km, sementara jamaah lansia dan risiko tinggi diantar menggunakan bus menuju Mina lebih awal.
Dr. Ika Novianti atau yang akrab disapa dr. Opy, selaku dokter kloter, melaporkan bahwa secara umum kondisi jamaah dalam keadaan sehat, meski ada beberapa yang mengalami batuk dan demam ringan akibat suhu ekstrem yang mencapai lebih dari 45°C dan kondisi udara yang kering di Arab Saudi.
Beliau terus mengingatkan agar jamaah menjaga daya tahan tubuh dengan rutin memakai masker dan meminum air putih untuk mencegah dehidrasi.