JEMBER – pantau24jam.net. Setelah proses penjajakan dan diskusi panjang selama berbulan-bulan, akhirnya Asosiasi Sejarah Lintas Batas (SINTAS) dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember resmi menjalin kerja sama.
Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di Aula Sutan Takdir Alisyahbana, FIB Unej. Selasa, 7/10/2025.
Penandatanganan dari pihak SINTAS diwakilkan oleh Diana Trisnawati, Co-Founder SINTAS sekaligus Direktur dari Sintas Karya Bernas (SKB). Sementara dari pihak FIB Universitas Jember diwakili oleh Wakil Dekan I FIB, Dr. Ikwan Setiawan.
Pelembagaan hubungan kedua lembaga dalam perjanjian kerja sama ini berangkat dari kesamaan misi yakni untuk mengarus utamakan sejarah lingkungan dan kepedulian pada lingkungan di Indonesia.
Kerja sama ini ditandai dengan pelaksanaan kegiatan roundtable discussion dan workshop. Acara tersebut diselenggarakan sejak 7 hingga 9 Oktober 2025.
Acara tiga hari tersebut mengambil tema tentang Gumuk: Sejarah, Ekologi dan Memori. Kegiatan ini melibatkan hampir 100 orang yang berasal dari berbagai lembaga dan perorangan.
Dalam sambutannya, Dr. Ikwan Setiawan menyebutkan bahwa “Bagaimana pentingnya gumuk di sebuah wilayah, sebagai penahan angin….bagaimana kita menjaga gumuk agar tidak punah, dimana di sebagian wilayah yang gumuknya telah hilang seringkali terjadi puting beliung”.
Melalui pendapat tersebut, menguatkan misi kolektif untuk menelusuri berbagai ide dan gagasan dari gumuk melalui kerja sama ini.

Diana Trisnawati, juga mengungkap hal yang sama tentang Jember.
“Kita tahu, Jember ini punya kekayaan alam yang luar biasa. Ada gunung, sungai, pesisir, perbukitan, sampai gumuk yang unik. Semua itu bukan cuma pemandangan, tapi menyimpan cerita panjang tentang kehidupan masyarakat di sini. Nah, lewat acara ini, kita coba menggali cerita-cerita itu dan menghubungkannya dengan upaya pelestarian lingkungan.”
Dari kegiatan selama tiga hari tersebut menghasilkan rencana tindak lanjut awal yang dapat dilakukan secara kolektif untuk menambah dan memperbanyak narasi tentang gumuk di Jember.
SINTAS, sebagai perkumpulan non-profit, menawarkan untuk dapat terlibat dalam gerakan kolektif ini.
Acara ini adalah wujud representasi dari bentuk kerja sama FIB Unej dan SINTAS. Dalam jangka dua tahun ke depan, hingga 2027, SINTAS dan FIB Unej akan aktif membicarakan gumuk dalam berbagai perspektif dan luaran.
Gumuk menjadi pusat dalam agenda kerja sama karena ia adalah lanskap alamiah yang unik dan khas, yang hanya ada di Jember, Tasikmalaya dan Jepang.
Kerja sama tersebut tentu saja beriringan dengan tujuan Perguruan Tinggi (PT) untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kegiatan yang akan dilaksanakan ke depannya dapat mewujud dalam berbagai hal seperti riset kolaborasi, seminar, workshop, kuliah umum dan lain sebagainya.

Donny Maulana





