JOMBANG – pantau24jam.net. Peningkatan mutu infrastruktur Pedesaan berupa pembangunan jalan usaha tani jenis rabat beton yang ada di Dusun Kasemen Desa Wangkalkepuh Kecamatan Gudo terkesan tidak transparan.
Nilai anggaran yang dikucurkan dan hasil fisik dilapangan menuai pertanyaan bagi masyarakat maupun publik.
Hal itu terpantau saat pewarta melintas dilokasi pekerjaan pembangunan jalan usaha tani di Dusun Kasemen papan proyek (banner) nampak tidak terpasang padahal proses pembangunan sudah hampir selesai.
Saat pewarta mencoba menanyakan ke salah satu pekerja mana papan proyeknya, jawabnya enteng dengan mengatakan “ADA DI RUMAH” singkatnya pada Jum’at 6/9/2024 siang.
Tak hanya itu, pada proses pencampuran komposisi material beton yang dibuat para pekerja, ada dugaan sudah tidak sesuai bestek, hal itu juga diungkapkan warga yang kebetulan melintas saat awak media mau beranjak dari lokasi pekerjaan.
“Iya mas, setahu saya pengecoran jalan ini terhitung kurang lebih sudah ada dua minggu, persisnya kapan awal mulainya saya tidak tahu begitu jelas harinya.
Pertanyaan saya, kenapa lantai dasar cor beton kurang maksimal, padahal area sini sering dilewati kendaraan berat mengangkut hasil panen warga.
“Apa kira-kira tidak cepat ambles dan pecah,” ujarnya bertanya sambil berpesan supaya namanya tidak disebutkan dalam pemberitaan.
Setahu saya di desa – desa lain, jika ada pekerjaan seperti ini, campuran beton, bahan material pada mesin molen harus ditakar, berapa jumlahnya, bukan seperti ini. Jelasnya.
“Termasuk papan proyek, harusnya dipasang biar warga tahu dan bisa ikut mengawasinya, berapa nilainya, panjangnya dan berapa lebar serta ketebalan cor beton jalan ini, bukan disembunyikan atau ditaruh pada ujung akhir jalan cor, terus siapa yang membacanya”, keluhnya.
Dihari yang sama, Sekretaris Desa (Sekdes) Wangkalkepuh Gudo menjelaskan.
“Wah saya agak lupa berapa nilainya, seingat saya tidak sampai seratus juta kok, ya seratus juta kurang sedikit lah mas.” kata Sekdes saat ditemui di ruang kerjanya.
Disinggung sumber anggaran dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2024. Kalau panjangnya dua ratus lebih berapa segitu, untuk lebarnya tiga meter, sedangkan perencanaannya dilakukan tahun 2023 dan dilaksanakan tahun 2024, tandasnya.
Sementara Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Wangkalkepuh Susatiyok sapaan Tiyok saat dihubungi pada Jum’at malam melalui sambungan teleponnya sebanyak dua kali, panggilan berdering namun tidak diangkat di nomor 0812-3444-xxxx.
Pesan WhatsApp. Mas, kenalkan nama lengkap saya. Agus Situju Haerah dari media pantau24jam.net.
Mau menanyakan pekerjaan rabat beton Desa Wangkalkepuh Gudo. Apa benar papan proyeknya di simpan di rumah?
TPK Tiyok: Tdk mas sudah terpasang di lokasi.
Pewarta: Kapan dipasang. Tadi siang saya ke lokasi tidak kelihatan mas.
TPK Tiyok: Dari awal sdh terpasag. Di titik nol.
Saat pewarta kembali menkonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Anggaran segitu banyak kok tidak pakai tulangan besi? TPK Tiyok tidak merespon lagi.
Hingga berita diterbitkan di pantau24jam.net dan nunggu semalaman namun tidak ada lagi balasan dari TPK Desa Wangkalkepuh Susatiyok.
S7