TANA TORAJA – pantau24jam.net. Dinas Pariwisata Kabupaten Jeneponto melaksanakan Studi Banding Kebudayaan ke Tana Toraja. Senin hingga Rabu, 22 – 24 Juli 2024.
Tana Toraja adalah sebuah daerah yang berada di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, dengan ibu kotanya berlokasi di kecamatan Makale. Wilayah Tana Toraja memiliki luas sebesar 2.054,30 km² dan jumlah penduduknya sekitar 270.984 orang pada pertengahan tahun 2022, dengan kepadatan 132 orang per km².
Masyarakat Toraja yang tinggal di pegunungan memiliki gaya hidup khas dan masih menjaga budaya Austronesia asli yang mirip dengan budaya suku Batak Toba dan Nias di provinsi Sumatra Utara. Tana Toraja menjadi salah satu tujuan wisata yang populer di provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Pariwisata Jeneponto, H Suardi Rahman bersama Kepala Bidang dan beberapa staf turut studi banding berkunjung ke beberapa obyek wisata andalan Tana Toraja.
Diantaranya rumah adat Tongkonan, Pango-pango, Lembah Ollon, Kolam Mata Air Tilanga, Gumuk Pasir Sumalu, Negeri di atas awan dan kuburan leluhur Lembang (Desa) wisata Kolesawangan, Kecamatan Malimbong Balepe serta lainnya.
“Budaya Toraja memang unik dan menarik dikunjungi, demikian pula budaya dan panorama alamnya begitu indah, termasuk masyarakatnya ramah sehingga studi banding rombongan kami dari Jeneponto untuk mendalami potensi wisata Tana Toraja”, ujar Kadis Pariwisata Jeneponto. Rabu, 24/7/2024.
Program pariwisata Tana Toraja 1000 homestay kepada desa wisata, strategi sangat bagus juga kedepan diprogramkan di Jeneponto. Dan tak kalah menarik toleransi umat beragama sangat tinggi.
Ada banyak destinasi wisata di Toraja yang bisa dikunjungi. Selain memanjakan mata, juga bisa menelusuri kekayaan budaya dan sejarah masyarakat setempat. Terangnya.
“Tana Toraja juga memiliki banyak destinasi wisata yang menarik, mulai dari situs religius hingga keindahan alamnya. Kopi Toraja merupakan salah satu jenis kopi terkenal yang memiliki kualitas yang baik dan rasa unik”, tutur Kadis Pariwisata Jeneponto.
Sementara itu Kabid Pariwisata, Hj St Sahari SE, MH menilai Kopi Toraja yang memiliki aroma herbal khas yang jarang ditemukan pada jenis kopi lain, sehingga membuatnya menjadi istimewa.
“Warna kopi Toraja cokelat tua, bentuk biji tidak beraturan dan rasa kopi Toraja tidak terlalu pahit”, ungkap Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata Jeneponto, Hj St Sahari SE, MH.
Rombongan juga mengunjungi Rumah adat Tongkonan Toraja yang memiliki ciri khas khusus.
“Rumah Tongkonan juga memiliki peran penting bagi masyarakat suku Toraja sebagai tempat tinggal, upacara adat, kegiatan sosial, dan membangun hubungan kekeluargaan”, pungkas St Sahari yang akrab disapa Haji Sera.
Karpas