Oleh : Abi Naga Parawansa
Malang, 5 Februari 2024
Beberapa waktu lalu kita telah dikecewakan oleh Presiden RI kita (Joko Widodo). Pada tanggal 24 Januari 2024 Jokowi secara terang-terangan menyatakan bahwa Presiden boleh berkampanye. Tanggal 26 Januari 2024 Jokowi memberikan klarifikasi kepada publik dengan menjelaskan UU Nomor 7 tentang Pemilihan Umum Pasal 281 dan Pasal 299. Namun hal itu malah mencerminkan ketidakpahaman seorang kepala negara terhadap subtansi UU secara menyeluruh atas asas demokrasi dan nilai-nilai luhur Pancasila.
Kemudian pernyataan Jokowi disambut dengan petisi-petisi yang berisikan kritikan dan teguran keras dari berbagai civitas kampus di seluruh Indonesia. Dimulai dari kampus UGM, UII, UMY, UNPAD dan dilanjut berbagai kampus diseluruh penjuru Indonesia. Sehingga ini menjadi catatan merah di era kepemimpinan Jokowi terhadap praktik demokrasi yang rusak di Indonesia.
Saya menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Jokowi tersebut, sebagai seorang kepala negara seharusnya Jokowi mampu menjaga integritas dan netralitas serta menjunjung tinggi etika bernegara dalam prinsip-prinsip demokrasi Pancasila.
Konstalasi politik nasional yang terjadi saat ini tentu juga akan dapat berdampak terhadap stabilitas negara diberbagai aspek baik dari segi sosial, politik, hukum dan ekonomi nasional. Karenanya saya ingin menyampaikan pesan kepada kita semua, kepada dulur-dulur mahasiswa, kepada rakyat Indonesia khususnya Malang Raya, bahwa situasi saat ini tentu kita juga harus bersiap-siapa dalam keadaan apapun.
Maka apabila para Guru Besar sudah turun gunung untuk menyatakan sikap atas prihatinnya kondisi bangsa yang carut marut sebagaimana yang kita rasakan, tentu kita sebagai mahasiswa juga tidak akan diam, kita sebagai mahasiswa punya peran untuk mengontrol kondisi sosial-politik, kita punya peran untuk menyehatkan jiwa-jiwa yang keblinger.
Dalam buku Demokrasi dan Etika Sosial, Janne Addams menuliskan tentang moralitas sosial bahwa standar etika sosial tidak dicapai dengan menempuh jalan yang terpencil, tetapi dengan berbaur di jalan yang ramai dan umum di mana semua orang harus keluar untuk satu jalan! Sehingga dengan situasi yang menerpa tanah air saat ini jangan heran kalau pembangkangan sipil akan terjadi lagi, dan rakyat akan kembali bergerak untuk mengambil kembali secara penuh kedaulatannya.
Penulis : Koordinator BEM Malang Raya