MAKASSAR – pantau24jam.net. Program pengelolaan sampah Kota Makassar merupakan salah satu program utama Walikota Makassar, Munafri Arifuddin.
Dimulai dari pengerokan, pembersihan dihampir semua wilayah termasuk kategori kampung kumuh sudah berjalan kembali sejak beliau menjabat Walikota Makassar.
Dalam pantauan awak media ini di Tempat Pembuang Akhir (TPA) Antang Kec Manggala tersebut menemukan beberapa kendala, mulai dari jalan licin sampai beberapa unit mobil sampah yang sudah tidak layak pakai. Ahad, 12/10/2025.
“Jalan licin itu belum seberapa Pak, datang saja kalau sudah hujan ngeri sekali. Mobil truk sampah maju mundur, antrian panjang bahkan eskavator bantu tarik truk keatas tumpukan sampah”, ujar salah satu sopir yang minta namanya tidak disebut.
Padahal beberapa waktu yang lalu, Pak Walikota sudah berkunjung melihat kondisi langsung dan berjanji akan segera memperbaiki jalan, termasuk berjanji mengganti mobil yang sudah tidak layak pakai tapi sayang sudah beberapa bulan berlalu belum ada tanda-tanda. Keluhnya.
Bahkan, antar sopir kerap terjadi pertengkaran dan perdebatan. Disisi lain bau sampah yang menyengat hingga mencemari udara disekitar wilayah Antang dan Tamangapa.
Kiranya janji Walikota Makassar segera dibuktikan. Pungkas salah satu warga BTN dekat TPA Antang.
Diketahui, Walikota Munafri Arifuddin, inspeksi mendadak untuk memantau langsung kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Antang, Rabu (25/6/2025).
Dia menegaskan, akses jalanan menuju lokasi TPA ini menjadi perhatian serius, dan tahun ini sudah dianggarkan untuk dilakukan pembenahan.
“Anggaran segera diberikan untuk atasi persoalan ini. Ini harus cepat kita kerjakan, Peralatan dan mobil sampah yang kita miliki sekarang banyak yang sudah tidak layak. Pemerintah harus segera maksimalkan pengadaan perangkat baru agar distribusi sampah bisa berjalan optimal dan tidak menumpuk di TPS maupun di jalanan,” ujarnya
Untuk itu, ia menegaskan perlunya percepatan pengadaan peralatan dan kendaraan baru guna merespon beban sampah harian yang kini mencapai lebih dari 1.000 ton per hari.
“Kita akan mulai petakan perencanaan pengurangan sampah dari sumbernya. Kita ingin agar sampah yang masuk ke TPA ini hanyalah residu akhir, sementara sisanya harus sudah diproses sejak dari rumah. Ini target besar kita,” jelas Munafri.
Muh S Boko