JAKARTA – pantau24jam.net. Asosiasi Industri Baja Konstruksi Indonesia atau Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) mengeluhkan maraknya produk baja impor, yang disebut telah membanjiri pasar dalam negeri.
Adanya hal tersebut, tentunya mengancam kelangsungan produsen lokal.
Ketua Umum ISSC Budi Harta Winata mengungkapkan, produk baja tersebut merupakan produksi dari Vietnam dan China. Ia mengaku dampaknya akan sangat memengaruhi ekosistem baja di dalam negeri.
Presiden Prabowo Jawab Soal Data Pribadi WNI Jadi Bahan Negosiasi Tarif Impor AS
“Konstruksi baja impor ini adalah baja yang siap pasang, ketika baja siap pasang masuk ke Indonesia, maka rantai pasok akan terganggu, sehingga ini akan merusak rantai pasok dalam negeri,” ucap Budi Harta ( dilansir dari Beritasatu.com di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Oleh karenanya, Budi mendorong pemerintah untuk memperketat pengawasan produk impor baja konstruksi yang tidak sesuai standar. Harapannya, produk lokal yang sudah mengikuti regulasi, tidak tergerus oleh produk baja impor yang dimaksud.
Jika dibiarkan begitu saja, Budi memprediksi industri baja Tanah Air akan mendapatkan dampak buruk, yakni menurunnya permintaan di pasar. Lebih parahnya, ribuan orang yang bekerja di industri tersebut akan terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Untuk saat ini, upaya yang dilakukan adalah mengumpulkan para pengusaha yang berada di bawah ISSC, untuk membahas mitigasi risiko yang ada.
“Pemicunya karena mereka dianggap murah. Karena kita desain dalam negeri harus berstandar SNI, sudah ditentukan balok, tinggi,” ucap Budi Harta.
“Kita perlu kesetaraan spesifikasi. Namun apapun itu kan mengganggu pasar dalam negeri,” pungkasnya.
B / Egha.






