Kasus Anak SD Bunuh Ibu di Medan Dinilai Janggal, “Investigasi” Netizen Bidik Sang Ayah Pelaku?

MEDAN – pantau24jam.net. Kasus pembunuhan seorang ibu oleh anak kandungnya di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, masih menyisakan banyak tanda tanya. Peristiwa ini terus menjadi sorotan publik, terutama di media sosial.

Banyak warganet mengaku tak menyangka anak perempuan berusia 12 tahun berinisial AI, yang masih duduk di bangku kelas VI SD, disebut sebagai terduga pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya, Faizah Soraya (42).

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, beredar informasi bahwa perbuatan keji itu diduga dilakukan AI karena kesal melihat kakaknya dimarahi oleh sang ibu.

Keterangan tersebut disebut berasal dari cerita ayah AI. Namun, narasi itu kini dinilai janggal dan menuai keraguan dari warganet.

Keraguan tersebut salah satunya disampaikan melalui unggahan akun Instagram @pakdebrewok2122, yang mengaku masih memiliki hubungan keluarga dengan korban.

“Izin klarifikasi karena ini keluarga saya. Kejadian subuh pagi, diduga si adik bunuh mamanya. Kami sekeluarga tidak percaya karena alasan yang tidak masuk akal, bahwa adiknya dendam karena kakaknya dimarahi mamanya. Dan yang membuat kami tidak percaya adalah sebelum kejadian, si jantan ini selingkuh dan sudah minta cerai tapi si istri tidak mau. Mereka sudah pisah ranjang dan entah kenapa bisa balik lagi ke rumah itu,” tulis akun tersebut, dikutip Sabtu (13/12/2025).

Akun @pakdebrewok2122 juga menuding keterangan sang ayah hanyalah alibi.

“Dan semua adalah alibi si ayahnya, bilang adiknya di kamar megang pisau bunuh mamanya dan dia katanya tidur di atas. Jadi dengan katanya, tolong pak polisi selidiki ini jantan. Sekarang si jantan ini bisa keluar ke mana-mana. Logika saja, adik masih kelas 6 SD, bukan SMP ya kawan-kawan. Luka tusuk ada 20 tusukan. Logika, masa tidak teriak mamaknya kalau tidak dibekap,” tambahnya.

Akun tersebut juga menyoroti kondisi di lokasi kejadian.

“Dari bercak darah di dinding ini, dipastikan ada pergerakan korban sebelum terbaring. Bisa jadi dalam bentuk perlawanan ke pelaku,” lanjutnya.

Tangkapan layar Instagram @pakdebrewok2122 memperlihatkan bercak darah di dinding terkait kasus tewasnya seorang ibu di Medan
Ia kembali menegaskan dugaan tersebut dengan menyoroti luka-luka pada tubuh korban.

“Luka-luka di badan korban itu banyak dan tersebar, dari kepala, tangan, dan badan, secara membabi buta. Kalau anak 12 tahun, sekali tendang pakai kaki saja sudah jatuh. Nah ini ada tenaga yang lebih besar dari anak-anak. Dengan adanya bercak darah di dinding tadi berarti ada perlawanan dari korban,” ungkapnya.

Tak hanya itu, akun @pakdebrewok2122 juga menyebut adanya dugaan perselingkuhan yang dilakukan suami korban.

“Dalam lima tahun terakhir, suami korban doyan selingkuh dan diduga ada utang (mungkin akibat judol). Sebagai seorang manajer di Telkomokondo, beberapa kali ketahuan selingkuh. Si korban tidak mau bercerai karena korban adalah anak dari orang tua yang bercerai. Korban tidak mau anaknya merasakan hal yang sama, sehingga bertahan dengan pernikahan selama lima tahun belakangan. Cekcok? Sudah pasti berulang kali,” bebernya.

Ia pun mengajak publik berpikir secara logis terkait waktu kejadian.

“Sekarang saya ajak berpikir. Kejadian jam 05.00 pagi, di mana anak-anak susah bangun pagi kalau mau sekolah. Kita tahu sendiri anak-anak bagaimana. Bagaimana bisa dia merancang ini subuh hari? Posisi dalam rumah ada empat orang: korban, ayah (diduga), dan anak-anak. Ingat, jam 5 pagi buta,” pungkasnya.

Tak hanya akun @pakdebrewok2122, akun media sosial atas nama Siti Hosnia juga ikut menyoroti kasus tersebut.

Siti menuliskan bahwa warganet mulai melakukan “investigasi” sendiri dengan mengaitkan berbagai informasi yang beredar.

“Netizen mulai melakukan investigasi. Ada akun yang mengaku keluarga korban bersuara. Katanya korban sering ribut dengan suaminya. Kasus ini memang lumayan janggal. Aku yang bukan polisi saja masih belum percaya anak perempuan 12 tahun melakukan penusukan sampai 20 kali. Itu butuh tenaga luar biasa dan juga dendam kesumat. Harus ada kemarahan yang menumpuk baru bisa melakukan itu. Tapi katanya si bungsu dekat dengan ibunya. Justru kata tetangga, korban sering ribut dengan suaminya. Nah loh…,” tulisnya.

Meski demikian, ia menyerahkan sepenuhnya pengungkapan kasus ini kepada aparat kepolisian.

“Tapi biarlah polisi melakukan penyelidikan. Polisi sangat pintar. Pasti nanti ketahuan siapa pelaku sebenarnya dan ada dendam apa sampai membabi buta menyerang korban,” lanjutnya.

Siti Hosnia juga mengaitkan kasus ini dengan peristiwa serupa yang pernah terjadi sebelumnya.

“Dulu juga ada kasus mirip-mirip. Masih ingat tidak kasus rumah pink? Istri dihabisi, suami dimasukkan karung dan diikat. Katanya ada perampok masuk rumah. Ternyata pelakunya bukan perampok, tapi si suami yang kebelet kawin lagi dan sudah punya selingkuhan. Dia melibatkan anak perempuannya yang masih umur 7 tahun. Si ayah minta anaknya mengikat karung, lalu anaknya disuruh minta bantuan tetangga. Kasus ini juga terjadi subuh,” ungkapnya.

Ia pun berharap kasus yang menimpa anak berusia 12 tahun tersebut segera menemukan titik terang.

Sementara itu, berbagai komentar warganet turut bermunculan. Akun Amyy Vstarr menuliskan dugaan lain terkait kronologi kejadian.

“Bisa jadi anaknya datang setelah dengar keributan, lalu pelaku sembunyi. Waktu si anak masuk dan melihat ibunya berdarah-darah mungkin panik atau cabut pisaunya. Nah pelaku pura-pura mergokin dan lari ke tetangga buat nuduh si anak ini. Aduh, kayak drama sinetron saja”, tulis Akun Amyy Vstarr.

Semoga kebenaran segera terungkap. Anaknya seusia anakku, gunting bungkus Indomie saja belum bisa langsung putus kalau sekali gunting, apalagi menusuk puluhan kali daging manusia. Dan yang paling real, anak-anak susah bangun subuh, dibangunin salat saja rasanya mau berangkat perang,” tulisnya.

Komentar senada juga disampaikan akun Dewi Mirlanda.

“Iya mbak Nia, saya juga merasa janggal. Ada kabar setelah anaknya diantar ke Polsek, sempat-sempatnya si suami pesan papan bunga dengan tulisan ‘selamat jalan istriku’. Padahal istrinya meninggal dengan cara tragis, bukan karena sakit. Bisa-bisanya pagi itu juga papan bunganya dipesan,” komentarnya.

Akun Dian Cmangad turut menyampaikan keprihatinan.

“Apalagi si anak dekat banget sama ibunya. Jangankan membunuh, memukul saja dia tidak akan tega. Dia pasti sayang sama ibunya. Jika benar si suami yang membunuh, tega banget dia sama istri dan anaknya. Dia sudah membunuh dua orang, istrinya secara fisik dan anaknya secara mental. Kasihan banget anaknya,” tulisnya.

Sementara akun Moch Rafan menegaskan agar kasus ini diusut secara menyeluruh.

“Sangat tidak masuk akal kalau anak sekecil itu bisa menusuk ibunya sampai puluhan kali. Tolong diusut tuntas, Pak Polisi. Jangan sampai pelaku sebenarnya bebas berkeliaran, sementara yang tidak bersalah justru dihukum,” tulisnya.

Id Amor

 

Pos terkait