SUBANG – pantau24jam.net. Gumpalan awan hitam berbau asam gegerkan warga Subang. Dedi Mulyadi lalu desak DLH Jawa Barat ungkap penyebabnya.
Fenomena yang tak biasa muncul di Kampung Kondang, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbesi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Warga diketahui digegerkan dengan kemunculan segumpalan busa hitam yang melayang di udara.
Dalam video yang beredar di media sosial, gumpalan berwarna hitam itu jatuh di persawahan hingga rumah masyarakat. Salah satu warga, yaitu Agung Adami (28) awalnya mengira gumpalan itu adalah awan hitam.
.
Namun setelah diperhatikan lebih dekat, ternyata gumpalan tersebut mirip busa. Agung menyaksikan langsung gumpalan itu jatuh di sejumlah titik di kampungnya.
”Kelihatannya kayak busa, Pak. Beda cuma warnanya hitam. Terbang di udara gitu. Yang satu jatuh di depan warung saya,” ujar Agung, dilansir dari Tribunnews.com.
”Masih banyak sih. Ada yang di sawah, ada yang di makam. Banyak titiknya,” katanya.
Agung juga mengeluhkan bahwa gumpalan itu berbau asam meski tak menyengat. Dia menjelaskan bahwa setelah disiram air, gumpalan itu langsung hilang.
”Baunya sih asem sedikit. Terus pas disiram air langsung hilang,” ujar Agung.
”Orang-orang bilangnya dari pabrik. Di sini ada dua pabrik paling dekat, satu produksi gula cair, satunya tepung. Tapi belum tahu pastinya dari mana,” lanjutnya.

Adapun, Gubernur Dedi Mulyadi Jawa Barat merespon kejadian tersebut. Dia lalu meminta tim dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk melakukan pengecekan.
“Kan tidak boleh disimpulkan oleh Gubernur, nanti tim dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk segera melakukan pengecekan apa itu (gumpalan hitam),” ujar Dedi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih diketahui sudah meminta tim Pengawasan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) dan DLH Jabar untuk melakukan penelitian.
Pihaknya masih belum bisa memastikan karena tim masih melakukan pengecekan.
“PPLH masih mengecek (gumpalan busa hitam di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang),” ujar Saadiyah.
“Masih pengecekan, belum ada laporan dari tim PPLH,” tambahnya.
Sementara itu, melansir dari Kompas.com, pihak kepolisian ternyata juga ikut menyelidiki asal gumpalan awan hitam berbau asam itu.
Kapolsek Patokbesi Kompol Anton Indra Gunawan memastikan bahwa gumpalan busa itu berasal dari sebuah pabrik di wilayah Kabupaten Karawang.
“Benar, pada hari Jumat (24/10) ada busa yang terbawa angin ke wilayah Patokbeusi. Kami sudah mengecek dan busa itu berasal dari salah satu perusahaan di Karawang,” kata Anton.
Anton mengatakan bahwa fenomena ini bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang yang menyebabkan busa naik ke udara dan berpindah ke wilayah Subang.
Dari hasil pengecekan serta konfirmasi perusahaan, busa hitam itu disebut tak mengandung zat beracun dan telah melalui proses pengelolaan limbah sesuai standar operasional (SOP).
“Karena curah hujan sangat besar, gelembung itu naik lalu tertiup angin dan terbang,” ujarnya.
“Kami sudah konfirmasi ke perusahaan bahwa busa itu tidak mengandung zat beracun. SOP pengolahan limbah sudah berjalan,” tutur Anton.
(*)






