MAKASSAR – pantau24jam.net. Amarah keluarga korban penembakan dalam insiden maut bentrok kelompok Sapiria vs Borta kian memuncak.
Mereka menuntut Polrestabes Makassar tidak setengah hati dalam mengungkap kasus yang menewaskan Nur Syam alias Kipas (40).
Korban yang tewas dengan luka tembak di bagian kepala pada Ahad malam, 16 November 2025, di kawasan Pekuburan Beroanging, Kecamatan Tallo.
Rijal, keluarga korban, menegaskan bahwa mereka bukan hanya menunggu tapi menuntut keadilan ditegakkan tanpa kompromi.
Kami apresiasi satu terduga pelaku sudah ditangkap. Tapi ini bukan kerja selesai! Di balik pelaku lapangan itu ada dalang, ada pembiaya senjata.
“Mereka harus diburu, ditangkap, dan dihukum seberat-beratnya!” tegas Rijal dengan suara bergetar menahan emosi. Ahad (23/11/2025) malam.
Ia menilai hukum tidak boleh ragu menghadapi siapapun yang diduga terlibat.
“Jangan ada yang merasa kebal hukum! Siapa pun di belakang penembakan ini harus diseret ke pengadilan! Negara tidak boleh tunduk pada premanisme!”, bentaknya.
Rijal juga menampik keras segala tudingan yang selama ini diarahkan pada iparnya hingga terkesan menyudutkan korban.
“Korban bukan provokator! Bukan panglima perang! Kami keluarga justru sedang berduka, tapi ada pihak yang malah memfitnah. Itu kejam!”, tegasnya.
Tak hanya itu, Rijal meminta TNI–Polri segera menetapkan zona keamanan permanen di wilayah rawan bentrok tersebut.
“Berapa lagi korban harus mati baru negara turun tangan serius? Warga Tallo hidup di bawah teror perang kelompok. Sudah cukup! Jangan sampai ada jenazah berikutnya!” tutupnya keras.

Suaraham





