Diam Emas Itu Bagus, Tapi Diam Membisu Itu Buruk. ITB Harus Bicara, Jangan Membisu

Oleh : Jay Sofyan Mulyana

Sangat memprihatinkan, dahulu ITB terkenal selain ilmu teknologinya yg mumpuni juga “sense of crisis” nya tinggi.

Aneh di era sekarang ITB menjadi Diam Kemayu…..

Salemba sudah lantang bersuara, Bulak sumur sudah bergema suaranya…..kenapa Ganesha sepi seperti kuburan ???

Beberapa kali rombongan alumni ITB berniat menemui Rektor ITB , tapi DITOLAK dengan berbagai alasan….SUNGGUH AROGAN !!

Nasi sudah jadi bubur, batas sabar alumni ITB sudah habis, akhirnya Alumni ITB mengadukan REKTOR ITB ke KIP karena bisu bungkamnya Rektor ITB.

Marwah kewibawaan ITB dipertaruhkan, akan tercatat dalam sejarah apa dengan tinta hitam atau dengan tinta emas …..peranan ITB dalam mensukseskan tegaknya demokrasi Indonesia tahun 2024.

Sudah sewajarnya Senat ITB, para Guru besar ITB dan MWA yang dahulu memilih Rektor ITB, segera mengambil sikap, meng evaluasi sikap dan laku Rektor ITB yang telah mencemarkan nama ITB karena diamnya dia untuk kasus SIREKAP.e

Dngan rekomendasi Senat, MWA dan Guru Besar ITB bisa merekomendasikan ke Mendiknas Untuk mengganti Rektor ITB.

Semoga nurani kebenaran kejujuran dan keberanian Senat ITB, MWA ITB dan para guru besar ITB masih ada

Kita harus berani katakan benar bila itu benar, tapi berani mengakui salah kalau kita salah.

Bandung, 15 Maret 2024
SI-77
REAKSI ITB

Pos terkait