CINTA PERTAMAX
© Doni Riw
Beberapa waktu lalu fyp di tiktok. Seorang pemakai Brio biru dengan bangga menunjukkan bahwa dirinya adalah pengguna pertamax, sembari meledek pengguna solar busuk.
Sebagian die hard pertamax suka melirik sinis pada pengantri bbm (yang katanya) bersubsidi, seperti pertalite dan solar.
Mereka percaya bahwa menggunakan produk tersebut adalah bentuk cinta negeri. Biarkan subsidi dipakai orang tak mampu saja. Heroik sekali.
Urusan pengelolaan sumber daya minyak memang mengikuti ideologi yang dianut masing-masing negara.
Bagi negara berideologi kapitalis, sumber daya minyak memang bebas dimiliki swasta. Kemudian produknya dijual secara komersil ke masyarakat. Profitnya masuk kantong swasta.
Bagi kapitalis, harga bbm harus diserahkan mekanisme pasar apa adanya. Campur tangan negara dalam bentuk subsidi dianggap merusak mekanisme pasar.
Bagi negara komunis sebenernya hampir sama. Hanya saja keuntungan diambil negara, bukan swasta.
Berbeda pula dengan ideologi Islam. Dalam tatanan Islam, minyak bumi termasuk satu dari tiga sumber daya yang milik rakyat secara bersama, bukan milik negara, bukan pula milik swasta.
Jadi tatkala rakyat memanfaatkan minyak bumi, itu sesungguhnya menikmati harta milik sendiri, bukan milik negara atau swasta yang harus dibeli dengan harga tinggi.
Maka sikap heroik menghindari bbm bersubsidi itu doktrin ideologi kapitalis.
Kembali soal die hard pemakai Pertamax. Tidak semua pemakai pertamax memilih itu karena heroisme cinta negara, tetapi lebih pada sayang terhadap mobilnya sendiri. Nah kalau ini bukan urusan ideologi, tapi soal hobi.
Tapi di tengah dinamika dua kubu pecinta pertamax itu (kubu cinta negeri vs kubu hobi), muncul kabar bahwa pertamax adalah pertalite yang tidak antri.
Sebagai pengguna bbm antri plus repot ngeluarin barcode yang harus cocok dengan nopol, noka, nosin, dan stnk, bahkan bpkb, saya cuma bisa senyum-senyum melihat heroisme brio biru yang melirik sinis pada pajero pengguna solar busuk.
Akhirnya, heroisme cinta negara itu bertepuk sebelah tangan. Ya sudahlah. Kalau emang cinta tak berbalas ya cari yang lain.
Jogja 270225
IG@doniriw
#CintaPertamax #Pertamax #doniriw








