MUSI RAWAS – pantau24jam.net. Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Kamis, 8/5/2025 sekira pukul 10.00 WIB.
Peristiwa tersebut mengejutkan masyarakat setempat dan memicu respons cepat dari aparat keamanan.
Informasi awal menyebutkan bahwa insiden ini diduga dipicu oleh penolakan sejumlah narapidana terhadap razia yang dilakukan oleh petugas lapas.
Meski belum ada pernyataan resmi, indikasi ini diperkuat oleh beredarnya video amatir yang menunjukkan kondisi di dalam lapas yang ricuh, dengan suara teriakan dan kepulan asap dari blok-blok tahanan.
Beberapa warga yang bermukim di sekitar Lapas Narkotika Muara Beliti menyaksikan kepulan asap tebal dari dalam lapas sekitar pukul 10.15 WIB.
“Tadi kami lihat dari jauh ada asap hitam membumbung tinggi, dan terdengar suara seperti kaca pecah serta teriakan keras dari dalam,” ujar Sarman, warga Desa Muara Beliti Baru.
Menurutnya, situasi sempat mencekam hingga aparat keamanan mulai berdatangan.
Sejumlah personel polisi dari Polres Musi Rawas langsung tiba di lokasi dan melakukan pengamanan ketat di sekitar gerbang utama.
Beberapa kendaraan taktis juga terlihat disiagakan. Berdasarkan pantauan di lapangan, aparat kepolisian tidak bekerja sendiri.
Puluhan personel dari Kodim 0406/Lubuklinggau ikut membantu proses pengamanan di sekitar kompleks lapas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumber internal lapas yang enggan disebutkan namanya, kerusuhan terjadi tidak lama setelah petugas melaksanakan razia mendadak di beberapa blok hunian napi.
Tujuan razia adalah untuk menyita barang-barang terlarang seperti handphone, senjata tajam rakitan, hingga narkoba yang masih mungkin beredar di dalam lapas.
Namun pelaksanaan razia itu mendapat reaksi keras dari sejumlah penghuni.
“Ada kelompok napi yang menolak kamar mereka digeledah, mereka sempat berteriak dan menghasut blok lain. Situasi makin memanas hingga terjadi bentrokan ringan dengan petugas,” ujar sumber tersebut.
Situasi yang awalnya dapat dikendalikan berubah menjadi kericuhan besar ketika beberapa napi mulai merusak fasilitas dan membakar barang-barang di dalam blok.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai adanya korban jiwa dalam insiden ini.
Namun beberapa napi dikabarkan mengalami luka ringan akibat terinjak atau terkena serpihan kaca saat kerusuhan berlangsung.
Petugas medis dari Puskesmas terdekat telah dikerahkan ke lokasi sebagai langkah antisipasi jika terdapat korban yang membutuhkan penanganan medis.
Kerusuhan di Lapas Muara Beliti bukan kejadian pertama dalam sejarah sistem pemasyarakatan Indonesia.
Penolakan razia kerap menjadi pemicu kerusuhan serupa di berbagai lapas di Tanah Air.
Sejumlah kalangan menilai bahwa masalah overkapasitas dan lemahnya kontrol internal turut berkontribusi terhadap rentannya lapas terhadap kerusuhan.
Setelah lebih dari dua jam kerusuhan berlangsung, aparat gabungan mulai berhasil meredam ketegangan.
Blok-blok yang sempat rusuh telah diamankan dan dilakukan penyisiran ulang.
Sementara itu, sejumlah napi yang diduga menjadi provokator utama telah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Kami juga tengah menyelidiki apakah ada kelalaian dari petugas atau pelanggaran prosedur yang memicu insiden ini,” kata salah satu pejabat lapas yang enggan disebutkan namanya.
Pihak Lapas Narkotika Muara Beliti berjanji akan memberikan pernyataan resmi dalam waktu dekat setelah situasi benar-benar terkendali.
Sementara itu, aktivitas masyarakat di sekitar lapas berangsur normal, namun warga masih diminta untuk tidak mendekat ke lokasi.
(*)