MAROS – pantau24jam.net. Komando Pejuang Mahasiswa (Kopma) KIWAL Garuda Hitam tuntut Bupati Maros segera bertindak atas maraknya tambang ilegal di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.
Sebagai bentuk keprihatinan, Kopma KIWAL Garuda Hitam bersama Aliansi Golongan Muda dan Tua berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Maros menutut kepada pemerintah daerah untuk segera menertibkan izin tambang ilegal yang marak di Kabupaten Maros. Senin, 12/8/2024.
“Kami menuntut agar Bupati Maros tidak menutup mata dan tidak menutup telinga atas banyaknya tambang ilegal di Kabupaten Maros. Ilegal karena tidak punya izin tambang dan parahnya lagi merusak jalan protokol dan jalan antar kampung dengan tonase berat kendaraan truk yang melebihi kapasitas”, ujar Jenderal lapangan unjuk rasa, Bung Kra.
Selain itu, kendaraan truk pengangkut material timbunan menimbulkan polisi udara. Debu bertebaran masuk kerumah warga dan merusak ekosistem oksigen serta menimbulkan penyakit paru-paru. Ini berdasarkan hasil investigasi kami dilapangan. Ungkapnya.
“Sejauh ini tidak ada penindakan yang di lakukan oleh pemerintah daerah, termasuk kami duga ada main mata dengan oknum pemerintah salah satunya kami mengindikasikan dengan Pengusaha Gudang 88, padahal sudah ada korban jiwa yang terjadi di lokasi tersebut”, terangnya.
Mendesak Bupati Maros untuk mengevaluasi izin terhadap perusahaan termasuk yang ada di gudang 88 Pattene dan memeriksa segala perizinannya.
“Kami menyatakan sikap, tutup segera tambang ilegal, selamatkan Perkampungan di Desa Pabbentengang dan meminta hentikan proses tambang menambang yang tidak memiliki izin dan sudah meresahkan warga sekitar”, jelasnya.
Hampir 3 Jam unjuk rasa, tidak ada satupun Pejabat yang berwenang menemui pengunjuk rasa. Bung Kra sangat kecewa dengan Pemerintah Kabupaten Maros.
Sementara Sekretaris MPC Kiwal garuda Hitam Maros, Akram menyatakan akan melakukan Aksi Jilid II yang lebih besar lagi sampai tuntutan kami diterima.
Situasi aman terkendali, turut Pengamanan dari Polres Maros.
Andi Haris
