Demo Pilkades Ricuh di Sampang Madura, Wabup Berkenan Temui Massa

SAMPANG – pantau24jam.net. Ribuan massa yang tergabung dalam Forum Aktivis Madura (FAM) Sampang menggelar aksi unjuk rasa menuntut pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun 2026.

Massa yang tiba sekitar pukul 14.00 WIB itu awalnya menyampaikan aspirasi dengan tertib. Mereka kemudian bergerak untuk mencoba masuk ke gedung DPRD Sampang.

Bacaan Lainnya

Namun, upaya massa ini terhalang oleh barisan aparat yang sudah siaga menghalang massa. Tak lama kemudian terjadilah aksi saling dorong antara massa dan aparat. Akibatnya, barikade polisi berhasil diterobos oleh barisan massa.

Polisi yang merasa kewalahan lantas melepaskan tembakan gas air mata. Tak butuh waktu lama, kerumunan massapun langsung tercerai berai.

Mausul, salah seorang korlap aksi mengatakan bahwa pihaknya hanya ingin menyampaikan aspirasi masyarakat di gedung DPRD Kabupaten Sampang.

“Polisi tolong jangan halangi kami masuk, kami atas nama masyarakat ingin masuk dan menyampaikan aspirasi di gedung dewan ini,” Kelakarnya sambil berupaya menenangkan massa aksi. Selasa, (28/10/2025).

Sang orator itu kemudian mengajak seluruh demonstran agar tetap tenang dan tertib. Dirinya meyakinkan ribuan massa yang telah kocar-kacir untuk tidak bertindak anarkis serta tidak merusak fasilitas umum.

“Ayo jangan bubar, kita pastikan tuntutan kita telah diterima dan disetujui oleh ketua Dewan dan Bupati,” imbuhnya.

Walaupun massa aksi sempat berlarian, namun para korlap tetap berorasi menyampaikan aksinya dan berusaha menenangkan pasukannya.

Sementara itu, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan Rudi Kurniawan yang juga ketua DPRD Kabupaten Sampang tidak tampak di lokasi untuk menemui massa.

Massa yang sudah tampak kesal lantas menuntut kepada Kapolres Sampang, jika tidak ada perwakilan yang menemuinya, mereka mengancam tidak akan membubarkan diri walaupun hingga malam.

“Pak Kapolres, jika bupati, wakil bupati dan ketua dewan tidak segera menemui kami, dipastikan kami tak akan bubar hingga malam hari,” ucap Mausul kepada Kapolres Sampang AKBP Hartono.

Setelah berkoordinasi beberapa waktu, akhirnya kapolres memberikan pernyataan bahwa wakil bupati akan menemui massa aksi.

“Terimakasih teman-teman, tadi kita sudah koordinasi. Mohon maaf untuk pak bupati dan ketua dewan tidak bisa berada ditengah-tengah kita karena ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan. Tapi, pak wabup berkenan untuk menemui kita di sini”, terang Kapolres Sampang kepada massa.

Setelah menunggu hampir 1 jam, akhirnya wakil bupati Muhammad Mahfudz datang dan menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat.

Pihaknya juga menegaskan bahwa kritik dari masyarakat itu sangat penting. Sebab, tanpa kritik, katanya, bisa saja pemkab melangkah kebablasan.

Tanggapi tuntutan aksi, pria yang akrab disapa ra Mahfudz itu kemudian mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin serta akan memperjuangkan sesuai dengan kadar kemampuannya.

“Terkait apa yang menjadi harapan masyarakat, saya akan mengupayakan dan memperjuangkan. Semoga bersamaan dengan taqdir Allah SWT. Semoga mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagi kita”, katanya dihadapan para demonst.

Politisi muda itu mengajak kepasa seluruh demonstran untuk sama-sama berdoa kepasa Allah agar diberikan solusi dan jalan terbaik.

Mahfudz juga menambahkan bahwa berkumpulnya masyarakat itu merupakan bentuk kepedulian terhadap kabupaten Sampang.

“Hadirnya masyarakat kesini sebagai bentuk perhatian saudara-saudara terhadap kabupaten Sampang. Oleh sebab itu perbanyak berdoa kepada Allah agar segera menemukan solusi dan jalan keluar. Sebab, yang lebih berkuasa dari sekedar pemkab adalah Allah SWT”, terangnya sambil lalu menutup dengan salam kepada massa.

Tim

Pos terkait