JENEPONTO – pantau24jam.net. Viralnya dugaan pungutan liar (Pungli) di Puskesmas Tarowang, Kabupaten Jeneponto, kembali menuai sorotan.
Kali ini, sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) mengeluhkan sikap arogan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Puskesmas (Kapus) Tarowang yang disebut-sebut menolak menandatangani berkas usulan kenaikan gaji berkala (KGB) dengan alasan tak jelas.
“Seorang Nakes mengurus usulan berkas kenaikan gaji berkala (KGB), malah Kapus Tarowang ngotot tidak ingin menandatangani berkas tersebut dengan banyak alasan termasuk tidak membayar sumbangan dari hasil Jasa Pelayanan (Jaspel),” keluh salah seorang staf Nakes yang enggan disebut namanya. Rabu, 12/11/2025.
Nakes tersebut bahkan meniru gaya bicara Kapus Tarowang yang dinilainya kasar dan tak pantas diucapkan oleh seorang pimpinan.
“Apa pun yang kau suruh tandatangani, saya tidak bakalan tandatangani,” tirunya menirukan ucapan Kapus.
Menurut sumber itu, tindakan Kapus sudah keterlaluan.
“Oknum Nakes sangat menyayangkan, seharusnya pemimpin itu bijak malah seperti orang kerasukan. Saya sudah geram dengan perlakuannya sehingga kami akan bongkar semua”, jelasnya.
Itu hak kami mengurus usulan kenaikan gaji berkala karena sudah bersyarat, malah tidak mau tanda tangan akibat tidak menyumbang. Sambungnya dengan nada kesal.
Ia juga menyindir alasan yang digunakan Kapus untuk meminta “sumbangan” dari para Nakes.
“Lucunya, dalil sumbangan itu melebihi tunggakan kredit,” terangnya menambahkan.
Ketua LPK Sulsel, Hasan Anwar, turut menyoroti dugaan pungli itu. Ia menyebut praktik semacam ini sudah berulang dengan dalih yang sama.
“Dugaan pungli di Puskesmas Tarowang terang-terangan dilakukan dengan modus sumbangan persiapan akreditasi, pembayaran gorden, hingga bayaran token listrik. Kami minta pihak kejaksaan segera panggil dan periksa Plt Kapus Tarowang Rosmiati,” tegas Hasan Anwar.
Karpas
