JAKARTA – pantau24jam.net. Dua pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terungkap menjalani kehidupan mewah usai meraup keuntungan hingga Rp 8,5 miliar dari membina 1.000 situs judi online.
Pegawai tersebut adalah Denden Imadudin Soleh, yang menjabat sebagai Ketua Tim Keamanan Informasi di Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika dan Fakhri Dzulfiqar, pegawai di PSE Kominfo (sekarang Komdigi).
Tampilan keduanya kini beredar luas di media sosial, terutama di platform X (dulu Twitter).
Salah satu akun yang mengunggah informasi ini adalah @PartaiSocmed, yang mempostingnya. Jumat, 1/11/2024.
Postingan tersebut berhasil menarik perhatian, dengan lebih dari 1 juta tayangan, 1.399 kali dibagikan, dan 5.809 komentar.
“Salah satu pejabat Komdigi yang ditangkap adalah Denden Imadudin Soleh, Ketua Tim Keamanan Informasi Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika,” tulis akun @PartaiSocmed.
“Sempat mau nyalon Bupati Sumedang 2024, duitnya banyak,” sambungnya, menunjukkan spekulasi tentang ambisi politik Denden.
Akun tersebut juga mengunggah foto Fakhri Dzulfiqar, memperlihatkan pria berkacamata dengan tubuh gempal.
“Ini salah satu mukanya pegawai Komdigi yang jadi antek judi online!! Namanya Fakhri Dzulfiqar.
Sejak direkrut oleh bandar judi online akhir tahun 2022, pegawai PSE Kominfo (sekarang Komdigi) ini suka pamer gonta-ganti mobil limited edition. Kemarin dia sudah ditangkap,” tulis akun yang terverifikasi tersebut.
Dari profil LinkedIn Fakhri Dzulfiqar, diketahui bahwa ia adalah lulusan Universitas Pasundan Bandung.
Ia telah bekerja di Kementerian Komunikasi dan Digital sejak tahun 2020 hingga 2024, dan kini terjebak dalam kontroversi yang membuat publik mempertanyakan integritas pegawai pemerintah dalam menegakkan regulasi terkait perjudian online.
Kehidupan mewah dan keterlibatan mereka dalam kolusi dengan situs judi online menjadi sorotan, menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat mengenai penyalahgunaan jabatan di lembaga pemerintah.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya melakukan penggerebekan di sebuah ruko di Jalan Rose Garden 5, Jakasetia, Bekasi Selatan, yang diduga digunakan sebagai kantor satelit operasi judi online pada Jumat, 1 November 2024.
Dalam operasi ini, polisi mengamankan 11 tersangka, termasuk sejumlah pegawai Komdigi dan staf ahli yang diduga terlibat dalam jaringan perjudian sebagai pengendali pemblokiran.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa tempat ini disewa oleh para pelaku dan dioperasikan sebagai “kantor satelit” untuk mengelola berbagai situs judi online.
“Mereka menyewa tempat ini sendiri dan menamakannya sebagai kantor satelit,” jelas Ade Ary.
Investigasi oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan bahwa oknum dalam struktur penegakan hukum berperan besar dalam melindungi operasi ini.
Alih-alih memblokir situs perjudian, oknum tersebut diduga menerima imbalan untuk membiarkan beberapa situs tetap aktif.
Menurut Kombes Ade Ary, keberadaan oknum ini membuat upaya pemberantasan situs-situs judi online menjadi sulit.
“Ada yang diblokir, ada yang tidak. Sebenarnya, judi online bisa diberantas dengan menutup ribuan website judi, tetapi karena ada oknum yang bermain dan menerima uang, situs-situs tertentu tetap bisa beroperasi,” pungkasnya.
Editor : Id Amor