RSUD Lanto Dg Pasewang Gelar Konferensi Pers Terkait Kasus Yang Viral, Direktur : Mohon Maaf Atas Ketidaknyamanan Ini

JENEPONTO – pantau24jam.net. Jajaran dan Direktur RSUD Lanto Dg Pasewang dr. St. Pasriany, menggelar konferensi pers bertempat di aula rumah sakit Lanto Dg Pasewang Jalan Ishak Iskandar Kel Empoang Selatan Kec Binamu. Selasa, 8/4/2025.

Konferensi pers ini dihadiri oleh keluarga pasien yang sebelumnya mengunggah video terkait kekecewaan mereka terhadap pelayanan rumah sakit di media sosial Facebook.

Bacaan Lainnya

Dalam konferensi pers tersebut, keluarga pasien tetap bersikukuh bahwa informasi yang mereka bagikan di media sosial adalah benar adanya.

Mereka mengungkapkan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diterima oleh adik dari pemilik akun Facebook @Risja Aulia, yang sebelumnya dirawat di RSUD Lanto Dg Pasewang pada Sabtu, (5 April 2025), setelah melahirkan dalam kondisi kritis.

Menanggapi hal tersebut, dr. St. Pasriany menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

“Saya sebagai pimpinan di rumah sakit ini memohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan kami pun merasakan ketidaknyamanan yang sama”, ujarnya dalam konferensi pers.

Rumah sakit ini memiliki kurang lebih 1000 petugas dengan karakter yang berbeda-beda. Suara masyarakat harus kami dengarkan dan kami akan melakukan perbaikan, terutama dalam prosedur pelayanan. Tambahnya.

Pasriany juga menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap tindakan yang kurang responsif atau sejenisnya terhadap pasien.

“Tidak ada alasan untuk tindakan yang tidak baik terhadap pasien. Jika ada masalah seperti yang disampaikan keluarga pasien, kami akan melakukan penelusuran lebih lanjut dan akan kami evaluasi,” jelasnya.

Saat ditanya apakah pihak rumah sakit keberatan dengan video viral tersebut atau akan menempuh jalur hukum, dr. Pasriany mengaku tak ingin menempuh jalur hukum sebab kritikan dari masyarakat bagian dari perbaikan manajemen rumah sakit.

“Kami lebih memilih untuk menerima kritik sebagai bahan perbaikan. Langkah hukum hanya akan menguras tenaga dan waktu, sedangkan kami lebih memilih menyelesaikan masalah ini dengan cara yang baik-baik saja”, ucapnya.

Pasriany menegaskan bahwa tujuan utama adalah menyelesaikan persoalan secara damai antara pihak rumah sakit dan keluarga pasien.

“Saya selalu mengutamakan kritik yang konstruktif dan perbaikan dalam pelayanan, dan berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan cara yang lebih baik, tanpa melibatkan prosedur yang berbelit-belit,” terangnya.

Sebelumnya, keluarga pasien mengunggah video yang mengisahkan pengalaman adiknya yang baru saja melahirkan dan dibawa ke RSUD Lanto Dg Pasewang dalam kondisi kritis.

Dalam video tersebut, keluarga mengungkapkan kekecewaan terhadap penanganan medis yang dianggap tidak memadai, seperti ketidakhadiran dokter pada malam kejadian meskipun situasi sudah sangat darurat.

Keluarga pasien berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi pihak medis dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap penanganan medis yang cepat dan tepat. Hingga saat ini, adik dari @Risja Aulia masih terbaring di ruang ICU dengan kondisi fisik dan psikologis yang sangat terpuruk.

Respon Bupati Jeneponto

Bupati Jeneponto, H.Paris Yasir, sebelumnya mendatangi RSUD Lanto Dg Pasewang untuk mencari klarifikasi, menyampaikan bahwa dirinya telah bertemu dengan pihak rumah sakit dan mendengar penjelasan mengenai rencana konferensi pers tersebut. Senin (7/4/2025)

Bupati Jeneponto, H.Paris Yasir bersama jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Dg Pasewang langsung menggelar rapat tertutup pasca beredarnya rekaman video amukan seorang keluarga pasien di RSUD Lanto Daeng Pasewang hingga viral di sosial media.

“Ya tentu, semua kita harus tanggapi dengan cara positif ya, dan kami baru-baru merapatkan hal ini yang menandakan kami memiliki kepedulian dan responsif serta aksi nyata terutama pada sektor pelayanan Rumah Sakit Lanto Daeng Pasewang,” katanya di RSUD Latopas. Senin (7/4).

Hanya saja Bupati Jeneponto belum dapat membeberkan secara rinci terkait dari hasil rapat tersebut.

“Kami hanya sebagai orang awam yang tidak paham mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) Medis, yang mana penanganan pada pembukaan 1, pembukaan 2 dan pembukaan selanjutnya”, imbuhnya.

Setelah kami rapat bersama Direktur Rumah Sakit sama Dewas, Kadis Kesehatan, Kaban, Asisten. Insha Allah Direktur RS dan bidan-bidan itu lebih paham bagaimana SOPnya,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya meminta agar pihak RSUD Lanto Dg Pasewang tetap mengedepankan pelayanan ramah, lebih ikhlas dan lebih tulus lagi

“Tentu kita akan lihat beberapa minggu kedepan, beberapa bulan kedepan dan beberapa tahun kedepan bagaimana bentuk-bentuk pelayanan dan kami berharap ada metode-metode pengembangan,” pungkasnya.


Humas Latopas / Karpas

Pos terkait