Pak Prabowo Dikencingi Jin Ping ?
by M Rizal Fadillah
Pernyataan Prabowo bahwa ia akan bertanggungjawab atas proyek kereta cepat Whoosh “karya” Jokowi yang didukung Luhut mengejutkan dan tidak. Mengejutkan setelah Menteri Keuangan Purbaya mempersoalkan penggunaan APBN untuk menanggulangi hutang tak masuk akal Whoosh. Kereta China ini sejak awal kontroversial. Kini ketiban sial.
Ungkapan Menkeu yang berefek pada bau korupsi ini dikejutkan dengan sikap Presiden yang seolah-olah mementahkan langkah baik Purbaya. Rakyat pun kecewa dengan sikap yang berubah menjadi melempem pemerintahan Prabowo. Namun bisa tidak perlu terkejut jika mengingat Prabowo sebagai figur yang memang tidak independen. Ketergantungan pada Jokowi menjadi faktor plintat-plintutnya.
Proyek Whoosh semakin memperjelas ketidakmampuan Prabowo bertindak dan bukti bahwa ia tersandera. Ironi memang bahwa yang berbuat Jokowi, yang bertanggungjawab Prabowo, dan yang bayar rakyat. Pemimpin model apa seperti itu ? Kebodohan mana lagi selain seseorang yang bertanggungjawab atas perbuatan orang lain dimana orang itu telah menikmati dari segala keserakahan dan kejahatannya.
Patut diduga persoalan Whoosh bukan hanya Jokowi tapi ada Jin yang mengencingi Prabowo. Entah Jin Tomang, Jin Genderuwo, Jin Buto Ujo, Jin Jun, atau mungkin juga Jin Ping. Si Jin Ping ini bermata sipit tetapi jika sekali melotot para penyembahnya kelojotan takluk. Kencingnya uang sehingga banyak pengekornya. Di berbagai belahan dunia lagi. Terutama pemimpin negara yang mata duitan. Hutang pun oke saja. Mata si Jin Ping ini tajam, sendu tetapi mengerikan.
Dugaan kuat Jokowi maupun Prabowo kesambet Jin Ping. Soalnya sering ngelantur seperti hilang akal sehatnya. Contoh jampi-jampi pengabdian pada Jin Ping adalah “whoosh..whoosh..tang utang..”. Meski berutang tetap saja bahagia, toh yang bayar rakyat dengan pajak yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat yang terhormat. Ikut menghormat kepada Jin.
Prabowo menghadap Jin Ping sebelum MK putuskan kemenangannya. Jin Ping mengencingi MK agar permohonan Jokowi untuk kemenangan Prabowo dikabul. Jin itu melotot sambil kencing. Prabowo menghadap Jin lagi segera setelah dilantik. Berterimakasih dan mungkin bersumpah setia untuk siap mengikuti petunjuk Jin Ping.
Menghadap kembali ketiga kalinya saat diganggu dengan kerusuhan akhir Agustus. Ampun-ampunan hingga memaksakan untuk datang. Kerusuhan pun reda. Prabowo mulai teriak reformasi Polri, Whoosh diotak-atik. Jin marah Prabowo pun gemetaran, lalu reformasi diambangkan dan urusan Whoosh beres siap untuk dipertanggungjawabkan. Sumpah setia wajib dijalankan demi jaminan keamanan dan kekuasaan. Jokowi senyum-senyum sambil menghitung-hitung di bunker nya.
Jadi sesungguhnya rakyat tidak perlu terkejut dengan sikap plintat plintut Prabowo. Ketika pidato menggebrak meja, maka Jin menggebrak nyali Prabowo. Whoosh adalah kepentingan Jin Ping yang siap menjadi jembatan penjajahan. Sayangnya Presiden hanya mahir beromon-omon tentang kemerdekaan. Ia potensial menjadi kolaborator dari penjajah. Pengkhianat bangsa dan negara.
Jin Ping merajalela di belantara kultur korup para penyelenggara negara.
Prabowo bukan solusi tetapi problema baru bangsa Indonesia. Ia penerus Jokowi bukan pengganti. Jin Ping masih meraksuki dan menguasai.
*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan
7 November 2025






