JAKARTA – pantau24jam.net. Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan tidak boleh ada perumahan eksklusif di Indonesia terkait masalah penutupan akses jalan dari Kelurahan Muara Kapuk ke Pantai Indah Kapuk.
Polemik pagar pembatas perumahan PIK 1 yang mematikan akses jalan bagi warga Kapuk 7 mulai menemui titik terang.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait memerintahkan pembongkaran pagar yang memisahkan kawasan perumahan PIK 1 di dekat Long Beach dengan permukiman warga di Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Pembongkaran itu bertujuan agar warga tidak terisolasi dan memutar terlalu jauh untuk memasuki kawasan PIK 1.
Perintah itu disampaikan Maruarar saat berdialog dengan warga Kapuk Muara, perwakilan perusahaan pengelola perumahan di PIK 1 dan sejumlah pejabat Pemprov Jakarta. Dialog itu berlangsung di depan kantor Lurah Kapuk Muara. Rabu, 19/2/2025 sore.
Pertemuan itu juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setya Budi.
“Saya sampaikan bahwa tidak ada permukiman yang eksklusif. Semua warga negara harus setara”, ujar Maruarar Sirait.
Pagar yang memisahkan dua permukiman itu dibangun oleh PT Mandara Permai selaku pengelola kluster perumahan di kawasan PIK 1. Kluster perumahan tersebut bersinggungan langsung dengan pemukiman warga.
Selain itu juga terdapat tumpukan batu setinggi dua meter dan panjang sekitar 100 meter di samping pagar tersebut. Warga mengeluhkan tumpukan batu itu karena menghalangi saluran air dan berisiko memicu banjir saat musim hujan.
Dia berharap dengan langkah itu tidak ada lagi konflik horizontal akibat segregasi di kawasan permukiman itu.
Dalam dialog yang berlangsung sekitar setengah jam itu, Direktur Utama PT Mandara Permai, Sugiarso Tanzil, sepakat akan merobohkan pagar itu untuk pembangunan jalan. Setelah pagar itu dibuka, Maruarar mengatakan nantinya akan dibangun jalan yang menghubungkan permukiman warga dengan PIK 1.
“Arahan saya tidak boleh ada perumahan eksklusif, bagaimana temboknya itu dirobohkan, cukup buat rakyat bisa lewat”, tegas Maruarar.
(*)