Mencekam Perang Meletus Antara Thailand vs Kamboja

 

JAKARTA – pantau24jam.net. Ketegangan antara Thailand dan Kamboja yang telah berlangsung selama berminggu-minggu di sepanjang perbatasan akhirnya pecah menjadi bentrokan bersenjata serius.

Bacaan Lainnya

Militer Thailand mengonfirmasi telah mengerahkan pesawat tempur F-16 dan menembakkan rudal ke wilayah Kamboja, menghancurkan sebuah target militer. Jam is (24/7/2024).

Pernyataan resmi dari militer Thailand menyebutkan bahwa dari enam jet tempur F-16 yang telah disiagakan di sepanjang perbatasan yang disengketakan, satu di antaranya telah meluncurkan serangan ke wilayah Kamboja. Langkah ini merupakan bagian dari rencana operasi militer Thailand menyusul eskalasi yang terus meningkat.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Kamboja belum memberikan konfirmasi terkait serangan udara tersebut. Namun, bentrokan yang terjadi sejak Kamis pagi telah menewaskan sedikitnya dua warga sipil dan menyebabkan puluhan ribu lainnya mengungsi.

Kedua negara saling menuduh sebagai pihak yang memulai serangan. Bentrokan terjadi di dekat kuil Ta Moan Thom yang berada di kawasan perbatasan timur antara Thailand dan Kamboja, sekitar 360 kilometer dari ibu kota Thailand, Bangkok.

Bentrokan kedua negara akan melibatkan penggunaan militer, mulai dari personal hingga alutsista.

Merujuk data Global Firepower, jumlah personel tentara Thailand sekitar 360.850, sementara Kamboja hanya 221.000.

Kekuatan angkatan laut Thailand juga lebih kuat ketimbang Kamboja. Namun, untuk kekuatan angkatan darat, baik Thailand maupun Kamboja, keduanya memiliki keunggulan masing-masing, sehingga tidak ada yang lebih baik. Thailand memiliki keunggulan di kendaraan bersenjata dan artileri, sedangkan Kamboja unggul di jumlah tank dan kendaraan penampung roket.

Dari anggaran militernya, Thailand menembus US$ 5,9 miliar, sementara Kamboja menembus US$ 860 juta. Bila dirupiahkan (kurs US$ 1=Rp 16.280) maka anggaran militer Thailand mencapai Rp 96,05 triliun sementara Kamboja menembus Rp 14 triliun.

Secara keseluruhan, kekuatan militer Thailand menempati posisi 25 dari 145 negara sementara Kamboja di peringkat 95.

Konflik terbaru ini menarik perhatian masyarakat internasional setelah dua prajurit Thailand kehilangan kaki akibat ledakan ranjau dalam waktu kurang dari satu pekan.

Insiden itu mendorong Thailand meluncurkan serangan udara terhadap target militer Kamboja pada Kamis (24/07), yang dibalas dengan tembakan artileri dan roket dari pihak Kamboja.

Hubungan diplomatik pun memburuk, dan kekhawatiran akan pecahnya perang semakin menguat.

Awal mula ketegangan
Ketegangan memuncak pada Mei lalu setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak singkat dengan pasukan Thailand di wilayah sengketa yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, lokasi pertemuan perbatasan antara Thailand, Kamboja, dan Laos.

Kedua pihak saling menuduh dan mengklaim bertindak untuk membela diri.

Meski pimpinan militer kedua negara sempat menyatakan niat untuk meredakan situasi, langkah-langkah provokatif terus diambil.

Thailand memperketat pengawasan di pos perbatasan, membatasi lalu lintas warga, hingga mengancam memutus aliran listrik dan internet ke kota-kota perbatasan Kamboja.

Sebagai balasan, Kamboja menghentikan impor buah dan sayuran dari Thailand serta melarang penayangan film dan drama Thailand.

Ledakan ranjau yang terjadi baru-baru ini semakin memperburuk situasi. Ledakan pertama terjadi pada Rabu (16/7) dan menyebabkan seorang tentara Thailand kehilangan kaki.

Ledakan kedua pada Rabu lalu melukai lima tentara Thailand, dengan satu korban kembali kehilangan kaki.

(*)

Pos terkait