Mahasiswa UNPATTI Ambon Ribut, Diduga Efek Miras Dalam Kampus, Rektorat Bersikap Tegas

AMBON – pantau24jam.net. Aksi bentrok mahasiswa yang berujung kosentrasi massa dua kelompok, Kamis (19/12/2024) terjadi sejak, Rabu kemarin. miras jenis sopi jadi penyebabnya.

Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Janet S Luhukay membenarkan peristiwa tersebut.

Bacaan Lainnya

Juru bicara Polresta Ambon mengatakan, peristiwa bentrok itu berawal dari, sekelompok mahasiswa yang duduk sambil menenggak minuman keras di sekitar tambak dalam Kampus Unpatti sekitar pukul 15.15 Wit.

Saat miras yang di minum telah habis, selanjutnya salah satu mahasiswa kembali memberikan uang berjumlah Rp50 ribu untuk membeli miras jenis Sopi.

Saat itu, Aan Pelu dan rekannya keluar dari kampus membeli sopi. Saat kembali mereka di respon oleh sekelompok mahasiswa yang lain bahwa uang yang di berikan seharusnya dapat membeli miras jenis sopi lebih dari 1 botol.

Hal tersebut, lanjut Ipda Janet, kemudian membuat adanya cek-cok mulut, dan adanya jalimat/perkataan Sdr. Aan Pelu yang menyinggung salah satu mahasiswa hingga saling baku pukul antara kedua pihak.

“Aan Pelu kemudian melarikan diri menuju arah Pujasera Universitas Pattimura Ambon,” ujar Ipda Janet.

Sementara dari keterangan saksi, Wa Efi (39), lanjut Ipda Janet, sekitar pukul 15.30 WIT saksi sementara berjualan pada pujasera Universitas Pattimura Ambon tiba-tiba melihat adanya kerumunan mahasiswa yang dikenalnya, mendatangi salah satu Mahasiswa Fisip Unpatti.

Cekcok mulut, serta melakukan pengeroyokan terhadap Aan Pelu (korban) hingga terjatuh ke tanah.

“Melihat mahasiswa Aan Pelu telah di keroyok hingga terjatuh di atas tanah, temannya Arif, kemudian mencoba menyelamatkan Aan Pelu namun Arif ikut di keroyok oleh Mahasiswa tersebut, hingga adanya perkelahian,” kata Janet mengutip keterangan saksi.

Aan Pelu dan Arif kemudian menuju sepeda motor untuk melarikan diri, namun terus di keroyok oleh sekelompok mahasiswa tersebut, beruntung mereka berhasil melarikan diri menuju lokasi di luar pujasera untuk memberitahukan teman-temanya.

Berselang 20 menit kemudian, Aan Pelu bersama sekelompok mahasiswa tiba di Pujasera Universitas Pattimura Ambon dan langsung melakukan pencarian terhadap sekelompok mahasiswa, namun sekelompok mahasiswa tersebut sudah melarikan diri keluar dari lokasi pujasera Universitas Pattimura Ambon.

“Pada pukul 16.00 WIT Personil unit Intelkam dan Opsnal Polsek Teluk Ambon tiba di TKP dan bersama pihak keamanan kampus, melakukan langkah-langkah pencegahan,” jelasnya.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unpatti, Dr. Nur Aida Kubangun, dalam konferensi pers di Gedung Rektorat Unpatti, menjelaskan bahwa insiden tersebut berawal dari persoalan pribadi yang berujung pada perkelahian.

“Kejadian ini menyebabkan P mengalami luka dan sempat dirawat di Puskesmas Poka sebelum dipindahkan ke Puskesmas Hitu,” ungkapnya.

Pihak kampus langsung berkoordinasi dengan Polsek untuk mengendalikan situasi, terutama setelah beberapa mahasiswa lain turut terlibat dengan membawa senjata tajam. “Beruntung situasi berhasil diredam,” tambah Aida.

Langkah mediasi dilakukan dengan melibatkan keluarga kedua pihak, korban, pelaku, serta Kapolsek setempat. Dalam mediasi ini, disepakati bahwa persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan, namun proses hukum tetap berjalan karena kedua mahasiswa saling melapor ke polisi.

“Kampus juga akan memproses pelanggaran akademik sesuai aturan yang berlaku. Sanksi dapat diberikan hingga pemecatan jika tingkat kesalahannya terbukti berat,” tegas Dr. Kubangun.

Aida menyoroti bahwa beberapa insiden serupa sebelumnya juga dipicu oleh konsumsi alkohol. Sebagai langkah antisipasi, kampus memperketat patroli dan pengawasan di area rawan, bekerja sama dengan fakultas dan kepolisian.

“Kami terus berupaya menciptakan lingkungan kampus yang aman dan kondusif. Selain itu, pembinaan mahasiswa akan lebih ditingkatkan untuk mencegah terjadinya insiden serupa,” jelasnya.

Ia juga mengimbau mahasiswa untuk menjauhi minuman keras dan fokus pada pendidikan demi masa depan mereka. “Pengaruh alkohol terbukti dapat memicu tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain”, pungkasnya.

Tim

 

Pos terkait