JENEPONTO – pantau24jam.net. Di tengah situasi yang mengkhawatirkan terkait stabilitas pemgumuman sengketa Pilkada Jeneponto di Mahkamah Konstitusi pada Senin, 24/2/2025.
Organisasi sosial kemasyarakatan (Ormas) Kiwal Garuda Hitam Indonesia Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Jeneponto, mengeluarkan pernyataan tegas mengenai pentingnya menjaga konstitusi, mengawal demokrasi dan mengawal putusan Mahkamah Konstitusi sebagai benteng terakhir demokrasi.
Ormas Kiwal Garuda Hitam menekankan, bahwa demokrasi adalah pondasi bangsa yang harus dipertahankan dengan segala daya dan upaya, terutama di tengah berbagai tantangan besar yang dihadapi negeri ini.
Ketua Umum ormas Kiwal Garuda Hitam MPC Jeneponto, Andi Zulkarnain Nurdin S.Sos M.Si menyampaikan, bahwa di era yang penuh tantangan dan kemungkinan ada pihak yang ingin tidak menerima hasil keputusan MK.
“Mahkamah Konstitusi adalah salah satu benteng terakhir yang menjaga keadilan dan kebenaran di negeri ini. Kita tidak akan tinggal diam dan akan terus mengawal setiap putusan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Konstitusi terutama mengenai putusan sengketa Pilkada Jeneponto”, ujarnya kepada media ini. Ahad, 23/2/2025.
Andi Zulkarnain juga menggaris bawahi pentingnya peran ormas dalam menjaga demokrasi dan kondusifitas wilayah.
“Kami menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat terutama kader KIWAL, untuk tetap ikut aktif dalam mengawal setiap proses sengketa pilkada Jeneponto di MK. Jaga keamanan, jangan mau terprovokasi dengan isu-isu yang tidak produktif. Keadilan dan kebenaran harus terus tegak lurus tanpa intervensi dan tanpa kompromi,” terangnya.
Andi Zulkarnain Nurdin yang akrab di sapa Karaeng Pasang juga menegaskan, bahwa tidak ada ruang bagi pihak-pihak yang ingin merusak tatanan hukum dan demokrasi di negeri ini.
“Tidak ada ruang dan tempat bagi pihak yang ingin merusak tatanan demokrasi di negeri ini. Jika ada yang coba mengganggu, maka kami siap berdiri sebagai garda terdepan,” tegasnya.
“Mari bersama-sama kita jaga keamanan dan kondusifitas daerah Jeneponto Butta Turayea yang sama kita cintai ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres AKBP Widi Setiawan, menyiagakan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau setara dengan 105 personel Brimob Polda Sulsel.
Langkah ini dilakukan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Jeneponto saat proses hukum memasuki tahap yang krusial.
“Iya, hanya disiagakan di Polres Jeneponto, jumlah personil yang diterjunkan 1 SSK Brimob. Ini betujuan untuk menjaga Kamtibmas serta memperkuat pengamanan menjelang putusan MK,” tutur AKBP Widi Setiawan. Ahad, 23/2/2025.
Ia juga menyampaikan imbauan kepada seluruh pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Jeneponto, beserta para pendukungnya, untuk tetap menjaga situasi yang aman dan kondusif.
“Himbauan kami agar seluruh masyarakat Jeneponto bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif di wilayah yang dijuluki Butta Turatea, hormati apapun keputusan yang diambil oleh Sidang MK,” harapnya
Menurutnya, keberhasilan Pilkada tidak hanya diukur dari proses pemilihan yang demokratis, tetapi juga dari kedewasaan dalam menerima hasil keputusan.
“Jangan hanya perbedaan dalam pilihan merusak persaudaraan dan kerukunan masyarakat di kabupaten jeneponto yang sama sama kita cintai”, pungkasnya.
Kurnia