BALI – pantau24jam.net. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di Bali bertambah menjadi 16 orang. Satu orang lainnya masih dalam pencarian.
“Data terbaru per Jumat (12/9/2025), total korban meninggal dunia akibat banjir di Bali sebanyak 16 orang, sedangkan satu orang lainnya masih dinyatakan hilang,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis.
Korban jiwa terbanyak berasal dari Kota Denpasar dengan 10 orang, disusul Gianyar 3 orang, Jembrana 2 orang, dan Badung 1 orang. Abdul menyebut seluruh korban meninggal sudah berhasil dievakuasi.
Tim SAR gabungan yang berjumlah lebih dari 125 personel masih melakukan pencarian terhadap satu korban hilang.
Selain itu, mereka juga membersihkan material banjir dan melakukan penyedotan air, termasuk di basement Pasar Badung yang masih tergenang.
Hingga kini tercatat lebih dari 120 titik banjir dan 18 titik longsor di Bali. Sebanyak 562 warga terpaksa mengungsi ke posko sementara.
“BNPB telah menyalurkan bantuan berupa selimut, matras, sembako, tenda keluarga, perahu karet, hingga pompa air,” ujar Abdul.
Pemerintah juga menyiapkan dana stimulan bagi perbaikan rumah warga yang rusak ringan, sedang, hingga berat.
BNPB menjelaskan banjir dipicu curah hujan tinggi lebih dari 24 jam yang diperparah gangguan gelombang ekuatorial Rossby.
Sebelumnya, Bali dilanda banjir hebat sejak Selasa malam (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025), akibat hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah pulau dewata.
Tinggi genangan air bervariasi antara 2 hingga 3 meter, menyebabkan rumah, jalan, dan bangunan terendam, bahkan beberapa bangunan ambruk diterjang arus.
Di Denpasar Barat, banjir menggenangi sejumlah titik, termasuk Jalan Kebo Iwa Selatan dan kawasan Padangsambian.
Ketinggian air dilaporkan mencapai paha hingga pinggang orang dewasa, sementara beberapa kendaraan, termasuk mobil bak terbuka, terendam hampir setengah badan.
Id Amor
