Asrama Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani Ambruk Timpa Santriwati

SITUBONDO – pantau24jam.net. Bangunan asrama putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, ambruk pada Selasa (28/10/2025) malam.

Peristiwa tersebut menewaskan seorang santriwati dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka.

Bacaan Lainnya

Ketua PCNU Kabupaten Situbondo, Muhyiddin Khotib, menjelaskan bahwa kejadian terjadi sekitar pukul 00.30 WIB saat hujan deras disertai angin kencang. Ia menduga, kerusakan bangunan juga dipicu oleh seringnya gempa di wilayah tersebut.

“Atap asrama pesantren putri roboh dan menimpa 19 santri. Satu meninggal dunia, dua dirawat inap, dan lainnya luka ringan,” jelas Ketua PCNU Kabupaten Situbondo, Muhyiddin Khotib. Rabu (29/10/2025).

Ia menambahkan, tembok bangunan tidak ambruk, namun kuda-kuda atap miring dan genting jatuh menimpa para santriwati yang tengah beristirahat. Bangunan tersebut juga tergolong baru, berusia sekitar dua tahun setengah.

“Bangunan ini baru dua tahun empat bulan, tetapi terkena dampak gempa kedua pada 10 Oktober 2025. Saya kira efeknya dari situ, hanya saja tidak dilakukan pemeriksaan. Saat kejadian, hujan dan angin memperparah kondisi,” ungkapnya.

Menurut Muhyiddin, sejak gempa terakhir di Situbondo, pihaknya sudah mengantisipasi risiko dengan menyusun audit bangunan pesantren.

“Tidak ada unsur kelalaian. Ini murni bencana,” tegasnya.

PCNU Situbondo bersama RMI dan LPBINU telah meninjau langsung lokasi untuk mengobservasi kebutuhan di lapangan.

“Kemungkinan besok atau lusa kami akan menggerakkan LAZISNU untuk membantu pemulihan dan kebutuhan mendesak di sana,” ujarnya.

Muhyiddin juga mengimbau seluruh pondok pesantren untuk melakukan pemeriksaan bangunan secara menyeluruh, bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten.

“Pesantren yang bangunannya sudah tua atau bertingkat perlu diaudit,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Situbondo, Imam Turmudzi, mengatakan bahwa pihaknya bersama Kemenag, KUA, dan kepolisian telah meninjau langsung lokasi kejadian.

“Kami dari Kemenag begitu mendapat laporan langsung datang ke lokasi. Kepala Kemenag, Kepala KUA, dan Kapolres juga hadir. Kami menyampaikan duka cita mendalam karena ada santri yang meninggal dunia,” katanya.

Menurut Turmudzi, korban meninggal dunia tidak mengalami luka berat, namun memiliki riwayat penyakit komorbid.

“Korban baru pulang dari perawatan dan kembali ke pesantren sebelum kejadian,” jelasnya.

Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag RI, Thobib Al-Asyhar, mengatakan pihaknya belum menerima laporan lengkap terkait peristiwa ini, namun telah menginstruksikan jajaran Kemenag di daerah untuk meninjau langsung.

“Teman-teman di Kanwil dan Kemenag kabupaten sudah bergerak ke lokasi. Kami akan menyampaikan rilis resmi setelah mendapatkan laporan lengkap,” ujarnya di Jakarta.

Kemenag menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini dan berkomitmen memberikan bantuan.

“Insya Allah kami akan memberikan dukungan, bantuan, dan memastikan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang,” jelas Thobib.

NUOnline

Pos terkait