Ucapan Kotor Menteri Desa! Yandri Susanto Disebut Tak Pantas Jadi Pejabat Negara

JAKARTA – pantau24jam.net. Pernyataan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto yang menyebut “wartawan Bodrex” menuai kecaman luas.

Wartawan, LSM, dan organisasi masyarakat (Ormas) menilai ucapan tersebut sebagai penghinaan terhadap profesi jurnalis.

Bacaan Lainnya

Pernyataan Yandri yang dianggap merendahkan profesi jurnalis itu langsung mendapat reaksi keras. Humas DPP Serikat Insan Media (SIM), Andi Burhan, dengan tegas mengecam Menteri Desa.

“Pak Menteri ini bicara tanpa berpikir. Wartawan banyak mengungkap kasus penyelewengan dana desa, bahkan tak sedikit kepala desa diproses hukum karena pemberitaan. Bukannya berterima kasih, malah menghina. Jangan-jangan Pak Menteri lebih cocok jadi tukang hujat daripada pejabat negara,” ujar Andi geram.

Ia menegaskan bahwa ucapan tersebut telah melukai kehormatan insan pers dan menunjukkan kurangnya etika seorang pejabat negara.

Tak hanya kecaman, Andi Burhan juga menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto segera mencopot Yandri Susanto dari jabatannya.

“Ampun, sekelas menteri kok ucapannya seperti itu. Menteri Desa ini tak punya etika dalam berbicara. Kami akan mendesak Presiden Prabowo agar mencopot dia!” lanjutnya.

Merespons pernyataan Yandri, sejumlah jurnalis menyerukan agar kepala desa tidak takut untuk membuka secara transparan penggunaan dana desa.

Mereka menilai, dengan keterbukaan informasi, publik dapat mengetahui ke mana aliran dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan desa.

“Kalau memang tak ada yang ditutupi, kenapa harus takut?”, kata salah satu jurnalis yang enggan disebut namanya.

Bau Skandal atau Sekadar Kesalahan Ucap?

Ucapan Yandri Susanto memunculkan pertanyaan besar: apakah ini hanya kesalahan ucap atau ada kepentingan tertentu?

Pasalnya, selama ini banyak kasus penyalahgunaan dana desa yang terungkap berkat investigasi jurnalis.

Publik kini menanti tanggapan resmi dari Menteri Desa Yandri Susanto dan sikap Presiden Prabowo Subianto terhadap desakan pencopotan ini.

(*)

Pos terkait