JENEPONTO – pantau24jam.net. Setelah Aksi unjuk rasa dan pelaporan resmi yang dilakukan oleh Pengurus Besar Dewan Pergerakan Revolusi Demokratik (PB DPRD) pada Rabu (12/3) di kantor bupati dan polres jeneponto mengenai adanya dugaan indikasi korupsi yang dilakukan oleh mantan direktur PDAM Jeneponto masa jabatan 2019-2024.
Aksi tersebut tidak mendapatkan respon yang baik oleh oknum mantan Direktur PDAM Jeneponto sehingga dugaan PB DPRD semakin kuat.
Fatalnya mantan Direktur PDAM Jeneponto malah membuat status di whatsap yang sangat keliru seolah-olah dia menganggap kinerjanya sudah baik semasa jabatannya,
“Kata-kata pak junaedi melalui sosial medianya yang membuat jajaran PB DPRD geram layaknya mengajak kami perang intelektual”, ujar Presidium PD DPRD, Jatong Jalarambang.
Tindakan tersebut tidak mencerminkan etika dan moral pemerintahan bahkan kami anggap beliau tidak paham aturan dan nilai-nilai pancasila. Jelasnya.
“Dari PB DPRD melalui redaksi ini menantang mantan direktur PDAM jeneponto 2019-2024 untuk berdialog (beradu data) di halaman Polres jeneponto dengan tujuan untuk mengetahui siapa salah dan siapa benar”, pungkasnya.
Yudhi
