JAKARTA – pantau24jam.net. Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita, membantah adanya pembiaran kericuhan demonstrasi hingga mengarah pada upaya situasi darurat militer.
“Saya sampaikan bahwa TNI dalam hal ini taat konstitusi, tadi saya sampaikan bahwa TNI saat ini dalam satu soliditas yang sangat kuat, antara Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, dan Mabes angkatan, tentunya kita dalam satu kuda itu semua ya kalau ada anggapan seperti itu (darurat militer), tentunya itu sangat salah,” ujar Tandyo di Gedung DPR RI, Jakarta. Senin, 1/9/2025.
Tandyo menegaskan, TNI langsung turun ke lapangan setelah mendapat perintah dari Presiden Prabowo Subianto.
TNI langsung melakukan perbantuan pengamanan kepada institusi lain setelah mendapat arahan langsung dari Prabowo selaku panglima tertinggi. Ia pun menegaskan bahwa TNI solid.
“Ini saya sampaikan bahwa pada saat tanggal 30 (Agustus 2925 Pak Presiden memanggil Panglima TNI dan Kapolri menyampaikan statement itu dan kita solid jadi satu di situ,” ucap Tandyo.
Tandyo menekankan bahwa TNI tidak berencana untuk mengambil alih tugas polisi dalam upaya pengamanan. Menurut Tandyo, TNI baru dapat bertugas untuk memberikan bantuan setelah adanya perintah dari Prabowo dan permintaan dari kepolisian.
“Jadi tidak ada kita mau mengambil alih, tidak ada, karena itu disampaikan bahwa yang di depan kan Polri dulu, Polri baru setelah itu ada kondisi seperti ini ya barulah kita jadi satu dengan Polri tidak ada keinginan kita untuk mengambil terima,” ucapnya.
Sejumlah kelompok masyarakat yang tak dikenal sebelumnya menyambangi kediaman sejumlah anggota DPR dan pejabat. Mereka merusak serta menjarah barang para pejabat tersebut.
Setidaknya ada empat anggota DPR yang menjadi korban penjarahan pada 30-31 Agustus 2025, yakni Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Uya Kuya.
Dari kediaman Sahroni, warga merusak pagar hingga mobil politikus Partai Nasdem itu. Beberapa barang berharga seperti action figure, uang, brankas, hingga sertifikat rumah juga turut diambil massa.
Hal senada juga dialami Eko Patrio, Uya Kuya, dan Nafa Urbach. Khusus Eko, warga sampai menjarah kucing milik politikus PAN itu.
Sementara itu, rumah pejabat yang dijarah adalah Menkeu Sri Mulyani pada Minggu (31/8/2025). Beruntung, barang yang dijarah oleh pedemo berhasil diamankan sebagian oleh aparat.
Saat ini, kepolisian tengah melakukan penyelidikan pelaku penjarahan. Polisi pun sudah menangkap pelaku penjarahan antara lain sembilan orang penjarah rumah Uya Kuya dan menyelidiki pelaku penjarahan lainnya.
Ton






