KPK Tetapkan Immanuel Ebenezer Tersangka, Dugaan Pemerasan K3

JAKARTA – pantau24jam.net. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggelar ekspose atau gelar perkara terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel, bersama sejumlah pihak lainnya.

Proses ekspose tersebut dilaksanakan sesuai ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), yang memberikan waktu 1×24 jam bagi KPK untuk menetapkan status hukum pihak-pihak yang diamankan.

Bacaan Lainnya

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo menegaskan, lembaganya sudah menetapkan tersangka. Karena, kata dia, ditemukan unsur pemerasan sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf e Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).

“Tadi malam sudah dilakukan ekspose dan sudah ditetapkan status hukum para pihak yang diamankan,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Jumat, 22/8/2025.

Ia menambahkan, nama tersangka, kronologi penangkapan, serta konstruksi dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan dijelaskan lebih rinci dalam konferensi pers sore hari.

“Untuk pihak-pihak yang ditetapkan tersangka, baik jumlahnya, siapa saja, kronologi tangkap tangannya, dan juga konstruksi perkaranya, rencana siang atau sore ini nanti kami akan update kembali melalui konferensi peran,” ucap Budi.

OTT dilakukan KPK pada Kamis, 21 Agustus 2025 dini hari di Jakarta. Dalam operasi tersebut, Noel sapaan Immanuel Ebenezer dan 13 orang lainnya ikut diamankan.

Sejumlah barang bukti turut disita, antara lain uang miliaran rupiah, 15 unit mobil, serta 7 sepeda motor. Kendaraan-kendaraan tersebut sempat dipamerkan di lobi depan dan belakang Gedung Merah Putih KPK.

Selain itu, KPK juga telah melakukan penyegelan di ruang Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker & K3).

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan penangkapan Noel.

“(Terkait) Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” ujar Fitroh dalam keterangan tertulis pada Kamis, 21/8/2025.

Meski begitu, Fitroh belum mengungkap secara detail siapa saja pihak yang diamankan dalam operasi senyap tersebut. Ia hanya menegaskan keterkaitan kasus ini dengan kegiatan pengurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Adapun perkara yang menjeratnya adalah pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Pada saat penangkapan, KPK juga menyita puluhan mobil dan uang tunai.

“Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto, Kamis (21/8/2025).

KPK juga menyita motor sport jenis Ducati saat proses penangkapan pria yang akrab disapa Noel itu.

“Ada motor Ducati,” sebutnya.

Noel ditangkap pada Rabu (20/8/2025) malam. KPK belum menjelaskan berapa perusahaan yang telah diperas oleh Noel. Namun total ada 10 orang yang ditangkap.

“Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” kata dia

Adapun jenis kendaraannya adalah Toyota Corolla Cross, Nissan GT-R, Palisade, Suzuki Jimny, Vespa Sprint S 150, Palisade hitam, dan Honda CRV.

Nampak pula mobil Jeep, Toyota Hilux, Mitsubishi Xpander, Hyundai Stargazer, Honda CRV, BMW 3301, Vespa, Ducati Scrambel, CRV, Mitsubishi Xpander hitam, Pajero Sport, Ducati Hypermotoroad 950, Ducati Xdiavel, dan satu motor berjenis Ducati.

Fitroh mengatakan tim penyidik KPK memulai penangkapan itu sejak Rabu 21 Agustus 2025. Selain itu, ia mengatakan bahwa dugaan pemerasan ini sudah berlangsung dalam waktu yang lama dan merupakan kasus besar.

Immanuel Ebenezer lahir di Riau pada 22 Juli 1975. Ia dikenal sebagai aktivis dan kader Partai Gerindra. Karier politiknya mencuat ketika dia menjadi Ketua Umum Jokowi Mania Nusantara atau Joman. Dia mendukung Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019.

Pada Pemilihan Presiden 2024, Noel sempat mengarahkan Joman mendukung Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Belakangan dia menarik keputusan itu dan mengalihkan dukungan ke Prabowo Subianto.

Prabowo kemudian mendapuknya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan dalam kabinet Merah Putih. Di Kementerian Ketenagakerjaan, ia mendampingi Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, tokoh yang diusung Partai Keadilan Sejahtera.

Tiga aparat penegak hukum mengatakan, KPK menggulung sekitar 20 orang dalam operasi penangkapan tersebut. Selain Immanuel Ebenezer, ada juga pejabat eselon II di Kemenaker dan ditetapkan 11 tersangka dirumah tahanan cabang merah putih.

Tim

Pos terkait