FLORES – pantau24jam.net. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikan status aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur dari Level III (Siaga) ke Level IV (AWAS). Kamis, 13/2/2025.
Kepala Badan Geologi Dr. Muhammad Wafid mengatakan dari hasil pemantauan visual dan kegempaan menunjukkan adanya tren kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dan adanya peningkatan yang tiba-tiba gempa vulkanik.
Potensi erupsi dapat terjadi kedepannya, kata Wafid mengutip siaran pers.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, direkomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki–laki, pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 km dari pusat erupsi Lewotobi Laki-laki dan sektoral Baratdaya-Timurlaut sejauh 7 km
Masyarakat di sekitar Gunung api Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunungjika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawakote.
Menurut Wafid, pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung api Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki.
Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, kata Wafid.
Gunung Lewotobi Laki-laki adalah salah satu dari dua gunung api kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gunung ini memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung api strato yang masih aktif.
Pengamatan visual dan kegempaan G. Lewotobi Laki-laki 3 Januari – 13 Februari, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-1500 meter dari puncak.
Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 21-38.6°C. Terjadi Letusan dengan tinggi 500-800 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu.
Terjadi 43 kali gempa Letusan/Erupsi, 987 kali gempa Hembusan, 388 kali Harmonik, 59 kali gempa Low Frequency, 17 kali gempa Vulkanik Dangkal, 267 kali gempa Vulkanik Dalam, 57 kali gempa Tektonik Lokal, 247 kali gempa Tektonik Jauh, 8 kali gempa Getaran Banjir, 3 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 4-7.4 mm, dominan 4.4 mm.
Pengamatan secara visual periode 3 Januari – 13 Februari 2025 menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Lewotobi Laki-laki terlihat kenaikan, rata-rata tinggi kolom erupsinya 500-800 meter dan lebih sering tidak teramati karena kabut.
Masih Terlihat sinar api yang samar di sekitar puncak mengindikasikan adanya lava yang terdorong ke permukaan sehingga dapat teramati saat malam hari adanya pancaran warna merah di area puncak.
Asap embusan pada area sekitar puncak pada sisi barat laut yang membentuk seperti rekahan cenderung tipis-tebal sedangkan pada tembusan solfatara sisi timur laut terlihat tipis.
Adanya asap kawah (solfatara) ini disebabkan adanya zona alterasi (zona lemah), sehingga terlihat asap solfatara yang keluar dari area Area tersebut dapat berpotensi terjadi “directed blast” (erupsi langsung searah) yang dapat terjadi ke arah barat laut-timur laut dari Gunung Lewotobi Laki-laki.
(*)